Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemenang Prancis Terbuka Iga Swiatek berhasil lolos ke babak semifinal Australian Open 2022. Petenis asal Polandia itu melaju setelah berhasil menghentikan perlawanan petenis Estonia Kaia Kanepi dengan skor 4-6 7-6(2) 6-3 pada hari Rabu, 26 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Swiatek akan bertemu unggulan ke-27 dari Amerika Danielle Collins, yang sebelumnya mengalahkan petenis Prancis Alize Cornet 7-5 6-1. Keduanya akan memperebutkan satu tempat di partai final di Melbourne Park pada Sabtu mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan pertama mereka, Swiatek menyia-nyiakan peluang breakpoint dari tiga service game pertama Kanepi. Petenis Estonia itu kemudian mengonversi peluang pertamanya di game ketujuh untuk memperoleh keunggulan.
Swiatek menyelamatkan empat setpoint pada game kesembilan yang berlangsung selama 16 menit. Namun, ia tidak dapat menghentikan Kanepi dari mengambil gim pembuka pada kesempatan kesembilannya.
"Pada set pertama, saya memiliki begitu banyak breakpoint, saya merasa kehilangan peluang karena dia mematahkannya pada breakpoint pertamanya. Saya cukup kesal. Itu adalah kesalahan karena saya seharusnya fokus pada peluang berikutnya," ujar Swiatek dikutip dari Reuters.
Kanepi, 36, tampaknya akan melaju melampaui delapan besar di Grand Slam untuk pertama kalinya ketika dia mematahkan servis Swiatek di awal set kedua. Swiatek saat itu tampak frustrasi dan sempat membanting raketnya di lapangan.
Namun juara Roland Garros 2020, yang melakukan 12 kesalahan dalam pertandingan tersebut, mendapatkan kembali ketenangannya dan menaikkan levelnya pada tiebreak set kedua. Ia pun menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Swiatek mengalami dua break lagi di set penentuan. Ia berhasil mematahkan servis Kanepi, yang kini berada di peringkat 115, sebanyak empat kali. Ia pun menutup pertandingan berdurasi tiga jam pada match point keduanya ketika petenis Estonia melepaskan pukulan backhand yang melebar.
"Saya sangat senang, saya berteriak sangat keras. Pertandingan ini gila dan tanpa energi di stadion, saya pikir akan sangat sulit untuk memenangkannya," ujar Iga Swiatek.