Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Juara Wimbledon 2022, Novak Djokovic Bicara Soal Vaksinasi yang Bisa Menghambatnya Tampil di US Open

Seusai menjuarai Wimbledon 2022, Novak Djokovic belum pasti bisa tampil di turnamen grand slam terakhir tahun ini, US Open.

11 Juli 2022 | 10.56 WIB

Petenis Serbia Novak Djokovic berpose dengan pialanya usai berhasil kalahkan lawannya Nick Kyrgios dalam pertandingan Final Wimbledon di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, 10 Juli 2022. Kemenangan di Wimbledon 2022 sekaligus meraih gelar Grand Slam ke-21 dalam kariernya. REUTERS/Matthew Childs
Perbesar
Petenis Serbia Novak Djokovic berpose dengan pialanya usai berhasil kalahkan lawannya Nick Kyrgios dalam pertandingan Final Wimbledon di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, 10 Juli 2022. Kemenangan di Wimbledon 2022 sekaligus meraih gelar Grand Slam ke-21 dalam kariernya. REUTERS/Matthew Childs

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seusai menjuarai Wimbledon 2022, Novak Djokovic belum pasti bisa tampil di turnamen grand slam terakhir tahun ini, US Open. Masalah vaksin akan kembali jadi kendala, seperti saat mengikuti Australia Open.

Djokovic menyatakan tetap menolak divaksin. Ia hanya berharap pihak berwenang Amerika Serikat mengubah aturan masuk sehingga memungkinkan dia berkompetisi di US Open.


Unggulan teratas itu mengalahkan Nick Kyrgios dalam empat set, Minggu, untuk memenangi gelar ketujuh di All England Club dan mahkota Grand Slam ke-21 secara keseluruhan. Ia kini hanya terpaut satu gelar grand slam di belakang Rafael Nadal sebagai pemegang rekor.

Sekarang dia menargetkan gelar US Open keempat setelah kalah dari Daniil Medvedev di final tahun lalu. Namun, statusnya yang tidak divaksinasi berarti dia tidak akan diizinkan masuk ke Amerika Serikat untuk bermain di turnamen yang akan dimulai bulan depan.

"Saya tidak divaksinasi dan saya tidak berencana untuk divaksinasi, jadi satu-satunya kabar baik yang bisa saya dapatkan adalah mereka menghapus kartu vaksin hijau yang diwajibkan atau apa pun namanya untuk memasuki Amerika Serikat atau pengecualian," kata petenis berusia 35 tahun itu, seperti dikutip AFP.

"Saya tidak berpikir pembebasan bisa terjadi... Saya pikir itu hanya apakah mereka menghapus ini pada waktunya bagi saya untuk sampai ke AS."

Petenis Serbia itu dideportasi dari Australia karena status vaksinasinya pada Januari, mencegahnya mempertahankan gelar Australian Open.

Djokovic mengakui bahwa hal itu adalah awal yang sulit untuk tahun ini dan dia membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih.

"Ini sangat mempengaruhi saya dalam beberapa bulan pertama tahun ini," kata Djokovic.

"Saya tidak merasa hebat secara umum. Maksud saya, secara mental, emosional, saya tidak berada di tempat yang baik."

"Saya ingin bermain, tetapi pada saat yang sama ketika saya pergi ke lapangan di Dubai, turnamen pertama tahun ini, saya merasakan begitu banyak tekanan dan emosi yang terjadi."

"Saya tidak merasa diri saya di lapangan. Saya menyadari pada saat itu bahwa itu akan memakan waktu, bahwa saya harus bersabar, dan cepat atau lambat saya akan mendapatkan diri saya dalam keadaan optimal, di mana saya ingin itu terjadi," kata Novak Djokovic lagi.

Novak Djokovic tak bisa tampil di Australian Open tahun ini karena belum divaksin. Ia dipulangkan oleh otoritas negara itu sebelum mengikuti turnamen yang berlangsung Januari lalu. Dalam grand slam kedua tahun ini, ia bisa tampil dan mencapai babak perempat final. Sedangkan di Wimbledon, ia menjadi juara. Grand slam keempat, US Open, akan berlangsung akhir tahun ini.

Baca Juga: Juara di Wimbledon 2022, Begini Perjalanan Panjang Karier Djokovic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus