Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Kantongi Wildcard, Nadal Coba Peruntungan di Argentina

Petenis peringkat lima dunia itu tersingkir pada putaran pertama Grand Slam untuk kedua kalinya.

2 Februari 2016 | 21.32 WIB

Ekspresi petenis asal Spanyo, Rafael Nadal saat bertanding melawan Fernando Verdasco pada pertandingan babak pertama Australia Terbuka di Melbourne Park, Australia, 19 Januari 2016. Nadal harus akui keunggulan lawannya Verdasco 7-6(6) 4-6 3-6 7-6(4) 6-2.
Perbesar
Ekspresi petenis asal Spanyo, Rafael Nadal saat bertanding melawan Fernando Verdasco pada pertandingan babak pertama Australia Terbuka di Melbourne Park, Australia, 19 Januari 2016. Nadal harus akui keunggulan lawannya Verdasco 7-6(6) 4-6 3-6 7-6(4) 6-2.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan Rafael Nadal untuk mendapat undangan "wildcard" untuk turnamen Argentina Terbuka pada pekan depan diterima. Petenis peringkat lima dunia itu tersingkir pada putaran pertama Grand Slam untuk kedua kalinya dalam karirnya oleh sesama petenis Spanyol Fernando Verdasco di Melbourne.

Setelah tersingkir lebih awal yang di luar dugaan, petenis berusia 29 tahun itu bertandang ke Mallorca untuk memulai latihan menghadapi turnamen lapangan tanah liat yang dimulai dengan upaya mempertahankan gelar di Buenos Aires.

"Saya ingin berterima kasih pada penyelanggara Argentina Terbuka yang memberi saya wildcard ini untuk bermain di Buenos Aires," katanya pada laman ATP dari Mallorca pada Senin.

"Masa-masa saat saya bermain di Argentina istimewa dan penuh dengan kenangan bagus karena orang-orang di sana adalah beberapa yang terbaik di dunia."

"Saya meminta wildcard ini setelah hasil buruk di Melbourne dan saya berharap Buenos Aires sekali lagi akan menjadi awal laju bagus bagi saya. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan ini," kata Nadal.

Nadal memperkuat para peserta turnamen di Argentina itu yang juga akan diikuti petenis peringkat lima dunia David Ferrer, petenis Prancis Jo-Wilfried Tsonga yang peringkat sembilan dan petenis peringkat ke-12 asal Amerika Serikat John Isner.

Setelah kekalahan pekan lalu, pelatih sekaligus paman Nadal, Tony Nadal, mengangkat kemungkinan bahwa juara 14 kali Grand Slam itu untuk mencari yang baru atau perluasan tim kepelatihan.

"Saya memahami bahwa dalam olahraga hasil-hasil itu yang pertama dan jika anda harus melakukan perubahan, anda harus melakukannya," kata Toni Nadal pada stasiun radio Spanyol Cadena Cope pada Rabu lalu.

"Kalah terlalu awal di Australia merupakan salah satu kekecewaan terbesar kami, karena pada empat bulan terakhir kami bermain bagus." "Saya berharap ini hanya sekilas saja dan kami bergerak maju," katanya.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yocta Nurrahman

Yocta Nurrahman

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus