Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Kejurnas Renang 2018: Yogyakarta Targetkan Emas di Tiap Cabang

Yogyakarta menargetkan dapat mendulang emas untuk kejuaraan nasional (kejurnas) renang yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada 16-22 April 2018.

16 April 2018 | 10.54 WIB

Ilustrasi pria berenang. photodeck.com
Perbesar
Ilustrasi pria berenang. photodeck.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan dapat meraih emas untuk kejuaraan nasional (kejurnas) renang yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada 16-22 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kami targetkan bisa mendapat satu emas untuk masing-masing cabang olahraga yang dipertandingkan,” ujar Ketua Harian Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) DIY Suharyanto, Minggu, 15 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kejuaraan itu, ada tiga cabang olahraga yang dipertandingkan, meliputi renang (16-19 April), renang indah (16-19 April), dan polo air (19-22 April). Pertandingan akan dilakukan di tiga tempat berbeda. Renang lintasan dilakukan di kolam renang KONI Jawa Timur, sedangkan renang indah dan polo air digelar di kolam renang GOR Sendang Delta, Sidoarjo.

Suharyanto menuturkan, di setiap lintasan itu, atlet renang DIY diyakini bisa mendulang emas meski pada event kali ini, untuk renang lintasan DIY kembali berhadapan dengan sejumlah rival bebuyutan, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.

Tim dari tiga daerah itu cukup berat karena para atlet mereka, yang selama ini menjalani pelatnas di Australia, pulang membela daerah masing-masing.

Sedangkan untuk renang indah, Suharyanto menuturkan, DIY akan menghadapi lawan berat asal Sulawesi.

Atlet dari DIY yang diterjunkan dalam kejurnas ini sebanyak 12 atlet untuk renang lintasan, empat orang untuk renang indah, dan 26 orang untuk polo air.

Salah satu atlet renang andalan DIY yang diturunkan dalam kejurnas itu, Nabila Marwah, 13 tahun, mengakui pertandingan kali ini terbilang cukup berat.

“Yang kami waspadai atlet dari Jawa Timur, karena sebagian besar mereka atlet nasional,” ujar Nabila, yang sempat menyabet satu emas dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.

PRIBADI WICAKSONO

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus