Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AMERIKA Serikat ternyata membentuk tim paling kuat dalam duel
melawan Meksiko untuk memperebutkan tempat sebagai tuan rumah
Piala Dunia 1986. Federasi Sepakbola AS tidak tanggung-tanggung
merekrut Henry Kissinger. Kampiun diplomasi, pemenang hadiah
Nobel ini, kemudian menyusun panitia Piala Dunia Amerika dengan
memasukkan Presiden Reagan sebagai ketua kehormatan. Bahkan
bekas Presiden Gerald Ford dan Menlu Cyrus Vance juga
diikutsertakan.
Tetapi Kissinger akhirnya kebobolan juga. Federation
Internationale de Football Association (FIFA) dalam rapatnya 20
Mei di Stockholm menggolkan Meksiko untuk menjadi tuan rumah
pesta olah raga paling populer itu.
Meksiko sebenarnya sudah berada di atas angin. Soalnya panitia
peneliti yang dibentuk FIFA, Maret lalu, untuk meneliti
kemungkinan Meksiko menjadi tuan rumah, menyatakan "sangat puas"
setelah meninjau 13 stadion yang terdapat di sana.
Itulah makanya delegasi Meksiko ke rapat di Stockholm tadi hanya
memerlukan 3 menit untuk menyatakan negerinya siap pakai untuk
pesta sepak bola 3 tahun mendatang. Sementara delegasi AS yang
dipimpin Kissinger dan diperkuat dua pembantunya, masing-masing
bintang Beckenbauer asal Jerman dan Pele dari Brazil, dengan
sia-sia selama hampir 1 jam meyakinkan sidang bahwa AS
sebenarnya layak dijadikan pilihan.
Memang agak mengagetkan ketika 31 Maret yang lampau federasi
sepak bola dunia yang bermarkas di Zurich (Swiss) itu,
memutuskan untuk hanya menyelidiki Meksiko. Dan tak mengindahkan
lamaran Kanada maupun AS.
Tetapi orang tak perlu sinis mengapa Meksiko yang diunggulkan.
Negara Ini sudah pernah menjadi tuan rumah tahun 1970. Bulan
depan dia membuka kejuaraan dunia yunior. Pernah pula menjadi
penyelenggara Olypiade di tahun 1968. Perkara penonton, jangan
ditanya lagi. Negeri itu bisa bersamba gara-gara bola.
Sementara kalau di AS atau Kanada, orang banyak yang sangsi,
apakah masyarakatnya tidak menganggap pesta bola itu sebagai
kebudayaan asing yang datang menyerang. Lagi pula di Amerika
Serikat tidak ada satu pun lapangan yang dirancang untuk
pertandingan sepak bola. Dia memiliki lebih dari 12 stadion
sebagaimana yang disyaratkan. Tetapi kesemuanya lapangan rugby
dan baseball, yang ukurannya lebih kecil dari lapangan bola.
Sementara rumputnya dibuat dari plastik. Satu-satunya stadion
yang memenuhi syarat menurut majalah World Soccer, Desember
1982, hanya Coliseum di Los Angeles. Itu pun harus dengan
sedikit perbaikan.
Sebenarnya perebutan antara negara besar AS dengan Meksiko yang
masih dililit utang US$ 80 milyar itu, tidak perlu terjadi andai
Kolumbia yang sudah dicalonkan menjadi tuan rumah sejak 1974,
tidak mengundurkan diri. Karena tak mampu membangun
stadion-stadion baru. Brazil yang jadi cadangan pengganti juga
keberatan, dengan alasan sama.
Pihak-pihak yang mau memberi keuntungan bagi negara-negara Dunia
Ketiga cepat-cepat bermain-mata dengan Meksiko. Dua minggu
setelah Kolumbia menarik diri awal Desember, Artemio Franchi
berbisik kepada orang-orang bola Meksiko. Franchi bukan saja
ketua federasi sepak bola Eropa dan wakil ketua FIFA. Dia adalah
juga salah seorang anggota dari tim peneliti FIFA yang diketuai
Hermann Neuberger dari Jerman Barat. Satu setengah bulan
kemudian muncul isyarat Joao Havelange, ketua FIFA yang menjagoi
Meksiko. Dan bulan Februari majalah Spanyol, Don Balon,
menyiarkan sebuah laporan tentang sudah hampir rampungnya
perjanjian panitia Piala Dunia Meksiko dengan pejabat radio dan
televisi. "Jadi, apakah dengan jalan begini Kanada dan Amerika
dikalahkan?" tanya wartawan World Soccer, Keir Radnedge.
Rakyat Meksiko yang bertemperamen tinggi itu pasti berpesta
dengan keputusan Stockholm. Pesta bola di tahun 1986 nanti,
barangkali saja akan membuka lapangan kerja baru. Karena
diperhitungkan sekitar 6 juta orang akan hilir-mudik dari
stadion ke stadion. Tiap orang paling tidak menghabiskan US$
100. Biar sedikit cukuplah untuk menempel luka ekonomi Meksiko.
Sebab tuan rumah 1982, Spanyol, bisa untung US$ 60 juta.
Ngototnya AS dan Kanada untuk jadi tuan rumah Piala Dunia
nampaknya bukan hanya karena kepentingan bisnis itu.
Namun keputusan FIFA untuk tetap menunjuk Meksiko sempat membuat
Howard Samuels, ketua Liga Sepakbola Amerika Utara (meliputi AS
dan Kanada) kontan menyambutnya dengan kata-kata yang menendang
keras. "Saya kira tindakan mereka tidak saja merupakan
penghinaan terhadap federasi sepak bola di dua negara tersebut.
Tetapi juga terhadap Presiden Reagan dan Perdana Menteri Pierre
Trudeau yang dua-duanya telah menyatakan keinginan yang tiada
terkira untuk menjadi tuan rumah."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo