Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Kisah Jatuh Bangun Chris Arreola Mengejar Gelar Juara Tinju Dunia

Ini adalah kisah jatuh bangun petinju kelas berat Amerika Serikar, Christobal Arreola demi mewujudkan mimpinya menjadi juara tinju dunia.

30 Juli 2019 | 10.29 WIB

Petinju kelas berat Chistobal Arreola, yang sudah empat kali berusia menjadi juara dunia namun selalu gaga. (Ryan Harfey/Jordan Hardy/Premier Boxing Champions)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Petinju kelas berat Chistobal Arreola, yang sudah empat kali berusia menjadi juara dunia namun selalu gaga. (Ryan Harfey/Jordan Hardy/Premier Boxing Champions)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan penantang kelas berat tinju dunia, Christobal Arreola akan melakoni laga yang disebutnya sebagai pertarungan penentuan. Jika kalah, petinju keturunan hispanik ini akan gantung sarung tinju.

Arreola akan menghadapi petinju asal Polandia yang disebut-sebut sebagai salah satu bakal juara dunia, Adam Kownacki. Pertarungan Kownacki vs Arreola akan digelar di Barclay Center, New York pada Sabtu 3 Agustus 2019 atau Minggu pagi WIB.

“Jika saya kalah dalam laga nanti, tidak ada pilihan lain kecuali pensiun. Semudah itu keputusan saya. Dalam hati saya masih ingin menang, masih ingin menjadi juara dunia. Saya ingin dikenang pencinta tinju sebagai seorang juara,” ujar Arreola, petinju berusia 38 tahun dengan rekor 38-5-1 (33 KO).

Arreola yang diatas ring menyandang julukan Nightmare sudah jatuh bangun bersimbah peluh dan dan darah untuk menjadi seorang juara dunia. Dimulai dari debut tahun 2003, Arreola melaju dengan 27 laga tanpa kalah hingga mendapat peluang menantang juara dunia WBC Vitali Klitschko pada tahun 2009.

Bekal tubuh gempal, tenaga besar, gaya bertinju menyerang, dan rekor tak terkalahkan belum cukup bagi Arreola untuk menumbangkan Klitschko, petinju asal Ukraina yang kini menjadi politikus dan sempat menjabat Walikota Kiev. Arreola kalah TKO ronde 10.

Usaha kedua dilakukan tahun 2013, memperebutkan gelar lowong WBC melawan petinju Haiti, Bermane Stiverne. Lagi-lagi Arreola gagal karena kalah angka. Dalam pertarungan ulang setahun berikutnya, kekalahan Arreola lebih parah karena dia takluk TKO.

Belum habis usahanya, Arreola naik ring lagi menantang juara WBC terkini Deontay Wilder. Dalam pertarungan di Birmingham, Alabama, pada tahun 2016 Arreola kalah TKO dan kembali gagal menjadi juara.

“Saya tak ingin dikenang hanya sebagai penantang juara dunia, untuk itulah saya berusaha keras untuk kembali mendapatkan kesempatan. Saya tidak ingin hanya dipakai sebagai batu loncatan petinju lain untuk mencapai kesuksesan,” kata Arreola lagi.

Akankah Christobal Arreola mendapatkan kesempatan menjadi juara tinju dunia, ataukah dia hanya sekedar menjadi penantang abadi?

FIGHTNEWS | BOXREC

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus