Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Kuasai MotoGP dan WSBK, Begini Kata Bos Ducati

Ducati berhasil menguasai MotoGP dan World Superbike (WSBK) pada musim ini, di mana Francesco Bagnaia dan Alvaro Bautista keluar sebagai juara.

16 November 2022 | 19.00 WIB

Kuasai MotoGP dan WSBK, Begini Kata Bos Ducati
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ducati berhasil menguasai Grand Prix MotoGP dan World Superbike (WSBK) pada musim ini. Itu terjadi ketika Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) dan Alvaro Bautista (Aruba.it Racing – Ducati) menjadi juara di kelasnya masing-masing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti menjelaskan bahwa timnya telah melakukan perjalanan yang luar biasa pada musim ini. Padahal dirinya sedikit pesimis ketika Bagnaia tak mampu memperlihatkan performa apik hingga Grand Prix ke-10.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di MotoGP kami sering dekat dan membuktikan bahwa kami memiliki motor yang kompetitif. Hasil tahun ini menunjukkan bahwa sekali lagi, kami telah menaklukkan 16 posisi terdepan dalam 20 Grand Prix dan memenangkan 12 balapan,” kata dia, dikutip dari Speedweek.

“Jelas bahwa kami bisa. Di Sachsenring sepertinya kami akan kehilangan gelar lagi tahun ini – saat itu rasanya hampir mustahil. Dari 91 poin hingga memenangkan gelar di Valencia adalah perjalanan yang luar biasa," tambah dia.

Lebih lanjut Ciabatti menyebut perjalanan Bautista di WSBK 2022 mirip dengan Bagnaia.  Karena langkah kedua pembalap Ducati tersebut sama-sama terhambat setelah mengalami crash di akhir-akhir musim.

“Ini selalu tentang kombinasi antara pembalap dan motor, yang kami tingkatkan bersamanya. Alvaro sekarang memiliki perasaan yang sama baiknya dengan Pecco di Desmosedici. Pecco memimpin lap dua kali lebih banyak dari Fabio Quartararo, yang finis kedua. Di Le Mans dia memimpin sampai kecelakaannya sesaat sebelum akhir,” ujar Ciabatti.

Memimpin di Phillip Island, dia (Bagnaia) memutuskan untuk membiarkan yang lain melaju di lap terakhir dan finis ketiga di belakang Rins dan Marquez. Di Aragon dia memimpin hingga lap terakhir, lalu Bastianini menyusulnya. Dia dominan. Itu mirip dengan Alvaro. Seandainya bukan karena kecelakaan yang tidak menguntungkan karena Johnny (Jonathan Rea), dia akan menjadi juara lebih cepat. Tapi begitulah adanya," tutup dia.

SPEEDWEEK

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus