DI lapangan golf, wanita Indonesia telah mengayunkan langkah
menuju prestasi yang nyata. Awal reputasi itu mereka rintis
dengan menyelenggarakan Kejuaraan Golf Amatir Terbuka Wanita
Indonesia yang akan dilangsungkan di lapangan golf Rawamangun,
Jakarta dari tanggal 12 s/d 14 September ini. "Sebelumnya nomor
pertandingan wanita ini selalu diboncengkan dalam
turnamen-turnamen untuk pria," kata Ketua Penyelenggara
Turnamen, nyonya Siska Sudomo. "Tapi, kini, mengingat peminatnya
makin besar, penyelenggaraan secara bersama itu sudah tak
mungkin lagi. Sehingga PGI (Persatuan Golf Indonesia) memutuskan
untuk mengadakan kejuaraan secara terpisah."
Turnamen yang diperuntukkan bagi pegolf wanita ini ternyata
cukup mengundang banyak minat untuk bersaing. Dari 133 peserta
yang mendaftar, hadir juga pegolf dari luar negeri. Di antaranya
dari Muangthai, Singapura dan Australia. Dari segi prestasi,
sekalipun turnamen khusus bagi wanita ini bar pertama kali
diselenggarakan di Indonesia, persaingan sesama pegolf tampak
akan berlangsung ketat. Muangthai tak kurang mengutus Nudeenuj
Bunyaket, seorang pemain yang mempunyai handicap 3. Dari
Indonesia sendiri tercatat nama seperti Dandy Herfien, pegolf
yang cukup sering menjuarai berbagai kejuaraan dalam negeri.
Dari peserta yang terdaftar tersebut sudah barang tentu tak
semuanya memiliki ketrampilan yang seimbang. Untuk itu panitia
penyelenggara memisahkan mereka dalam 4 kategori flight A bagi
mereka yang berhandicap 1 sampai 10, flight B: 11-16, flight C:
17-22, dan flight D: 23-28. Sesuai dengan nama turnamen, piala
yang disediakan pun mempunyai kaitan dengan tokoh wanita. Untuk
nomor beregu, pemenang gross 54 holes, pialanya diberi nama
Srikandi, tokoh wanita dalam pewayangan. Pada nomor perorangan,
hadiahnya adalah piala Kartini.
Di balik langkah penyelenggaraan Kejuaraan Golf Amatir Terbuka
Wanita Indonesia 1978, rencana lain yang tengah dirintis adalah
pembentukan Persatuan Golf Wanita Indonesia. Menurut nyonya
Sudomo, ide pendirian organisasi ini sudah disetujui oleh PGB
"Asosiasi golf wanita ini muncul dengan adanya perkembangan
olahraga golf itu sendiri," ujar nyonya Sudomo sambil
membeberkan kemajuan wanita di lapangan golf, baik di Barat
maupun di Asia sendiri. "Pada setiap turnamen, Indonesia selalu
mendapat undangan. Dan undangan itu selalu dialamatkan kepada
Persatuan Golf Wanita Indonesia."
Yang tak kalah menarik dari penyelenggaraan Kejuaraan Golf
Amatir Terbuka Wanita Indonesia ini adalah bahwa hasil bersih
dari turnamen yang berasal melalui uang pendaftaran maupun
sponsor akan disumbangkan untuk lembaga sosial. Adapun lembaga
yang bakal kebagian sumbangan antara lain, YPAC, Wisma Tan
Miyat, Lembaga Kanker Indonesia, Lembaga anak-anak yang
terkebelakang mental.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini