Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Lin Jarvis Jelaskan Penalti dan Kemelut Mesin Yamaha di MotoGP

Tim pabrikan Yamaha juga dikurangi 20 poin di klasemen tim setelah Maverick Vinales finis kedua di MotoGP Spanyol.

8 November 2020 | 14.19 WIB

Pembalap MotoGP saat tampil di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis, 10 Oktober 2020. Dengan hasil ini, Rossi kemungkinan besar akan kembali ke MotoGP untuk tiga putaran terakhir bersama tim pabrikan Yamaha. Adapun Iker Lecuona dari KTM Tech3 dipaksa absen dari pembukaan akhir pekan Valencia setelah saudara laki-laki dan asistennya dinyatakan positif Covid-19 di rumah mereka di Andorra. REUTERS/Stephane Mahe
Perbesar
Pembalap MotoGP saat tampil di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis, 10 Oktober 2020. Dengan hasil ini, Rossi kemungkinan besar akan kembali ke MotoGP untuk tiga putaran terakhir bersama tim pabrikan Yamaha. Adapun Iker Lecuona dari KTM Tech3 dipaksa absen dari pembukaan akhir pekan Valencia setelah saudara laki-laki dan asistennya dinyatakan positif Covid-19 di rumah mereka di Andorra. REUTERS/Stephane Mahe

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis mengungkapkan berita buruk dalam ajang MotoGP Spanyol.

Kesalahan perencanaan tim Yamaha pada awal musim MotoGP menjadi bumerang akibat potongan 50 poin konstruktor karena kedapatan menggunakan komponen mesin ilegal tahun ini.

Pabrikan asal Jepang itu kedapatan menggunakan mesin dengan valve (katup) yang tidak sama seperti pada mesin sampel yang mereka ajukan untuk homologasi pramusim. Yamaha membuat perubahan tanpa persetujuan asosiasi pabrikan MSMA.

International Motorcycling Federation atau FIM, pada Kamis lalu, menetapkan Yamaha melanggar peraturan homologasi dengan mesin yang digunakan dalam seri pembuka Grand Prix MotoGP Spanyol. Sanksi pemotongan poin pun dijatuhkan.

Sesuai regulasi, FIM mengurangi 50 poin Yamaha dalam klasemen konstruktor yang sepadan dengan poin yang mereka raih lewat dua kemenangan Fabio Quartararo di Jerez.

"Kami dari Yamaha Jepang tahun ini berencana menggunakan dua pabrikan berbeda untuk katup dengan spesifikasi yang sama," kata Jarvis seperti dilansir laman resmi MotoGP hari ini, Minggu, 8 November 2020.

Dia menerangkan bahwa salah satu pemasok katup tidak mampu melanjutkan produksi katup. Maka Yamaha memutuskan untuk membuat dua katup identik dari dua pemasok yang berbeda. 

"Yang terjadi, katup di mesin sampel adalah yang kami rencanakan untuk digunakan pada akhir tahun."

Tim pabrikan Yamaha juga dikurangi 20 poin di klasemen tim setelah Maverick Vinales finis kedua di MotoGP Spanyol. Sedangkan tim Petronas Yamaha dikurangi 37 poin.

Hilangnya poin itu membuat Yamaha melorot ke peringkat tiga klasemen konstruktor dengan koleksi 158 poin di bawah Ducati (171) dan Suzuki (163).

Dalam klasemen tim, tim Yamaha turun ke peringkat lima klasemen tim di belakang KTM dengan 156 poin. Petronas Yamaha bertahan pada peringkat dua meski sekarang terpaut 44 poin dari Suzuki.

Kendati demikian, Fabio Quartarao, Franco Morbidelli dan Maverick Vinales tidak kehilangan poin satu pun dalam klasemen pebalap. Pebalap Yamaha itu kini dalam rentang 25 poin dari pemuncak klasemen Joan Mir dari tim Suzuki dengan tiga balapan tersisa.

Masalah mesin masih menghantui Yamaha musim ini setelah kegagalan mesin yang dialami pebalap Valentino Rossi dan Morbidelli pada dua balapan pertama di Jerez. Akhirnya Yamaha mengurangi daya putaran mesin bagi keempat pebalapnya.

Vinales di Grand Prix Eropa akhir pekan ini menggunakan mesin keenamnya, melewati batas alokasi lima mesin per musim, dan bakal start dari jalur pit sebagai penalti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus