Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Maria Febe Kusumastuti, kandas di babak kedua Kejuaraan Dunia 2015. Dia ditaklukkan pemain Taiwan, Pai Yu Po, 18-21, 21-13, 21-9, dalam pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2015. Maria menjadi wakil Indonesia pertama yang kandas di kejuaraan ini.
"Dari awal saya sudah berpikir, karena dia juga bermain di nomor ganda, dia tidak akan bisa menghadapi reli," kata Maria dalam konferensi pers seusai pertandingan. "Di game pertama dia sebenarnya sudah tidak tahan dengan reli. Tapi, kemudian dia main depan. Di situ saya kurang bisa mengantisipasi."
Setelah kalah di game kedua, Maria semakin tertinggal di game ketiga, hingga kedudukan menjadi 8-19 untuk keunggulan lawan. Pai mencapai match point setelah bola pengembalian Maria keluar.
Laju Pai sempat tertahan lantaran dia membuat kesalahan--bolanya menyangkut di net. Tapi, Maria kemudian membuat kesalahan yang hampir sama dengan sebelumnya. Bola pengembaliannya keluar. Pertandingan pun berakhir dengan skor 9-20.
"Saya minta maaf atas hasil ini," ujar Maria. "Saya juga tidak mau berakhir seperti ini. Buat teman-teman yang masih bertahan, good luck."
Sedangkan bagi Pai, kemenangan ini adalah membuatnya semakin bersemangat, mengingat ini adalah pertama kalinya Pai berpartisipasi di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Dia berharap bisa kembali mendapatkan kemenangan di babak selanjutnya. "Saya ingin menang. Ini adalah kesempatan berharga yang tidak akan saya lewatkan," ujarnya.
Di babak ketiga, Pai kemungkinan besar akan menghadapi sang juara bertahan, Carolina Marin. Pemain asal Spanyol itu baru akan bertanding nanti sore. Dia akan melawan Tee Jing Yi.
"Bertanding melawan mereka (Marin atau Tee) pasti akan sangat berat karena dua pemain itu memiliki teknik dan serangan yang hebat," kata Pai. "Saya grogi, tapi karena saya punya harapan besar, saya ingin memberi yang terbaik."
GADI MAKITAN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini