Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Memacu Harapan di Tikungan

Empat pembalap baru siap berlaga di ajang F1. Juan Pablo Montoya jadi kandidat paling menjanjikan.

4 Februari 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Balap mobil Formula Satu (F1) baru resmi menggelinding 4 Maret nanti di Australia. Namun, aroma persaingan sudah bertiup kencang. Unjuk kekuatan sebelas tim sudah dimulai di sirkuit Jerez, Spanyol, pada 8 Desember lalu. Hasil uji coba ini memang tak bisa dijadikan patokan utama. Maklum, pembalap top macam Michael Schumacher dan Mika Hakkinen tak ikut ambil bagian.

Bagi para pembalap baru, Jerez tempat yang tepat untuk pamer kebolehan. Pada musim ini, tercatat ada empat nama baru: Juan Pablo Montoya (Kolombia) dari tim Williams, Luciano Burti (Brasil) dari Jaguar, Kimi Raikkonen (Finlandia) dari Sauber, serta Enrique Bernoldi (Brasil) dari Arrows. Tiga yang pertama ambil bagian di Jerez, sementara Bernoldi belum karena ia baru dikontrak akhir Januari lalu.

Bagaimana hasil mereka di Jerez? Montoya mengesankan. Ia menempati urutan kedua terbaik (1 menit 34,79 detik untuk satu putaran). Hebatnya, hasil ini diraih di lintasan basah yang habis terguyur hujan. Sementara itu, Raikkonen di urutan ke-9 (1 menit 36,02 detik), dan Burti di urutan ke-10 (1 menit 36,17 detik).

Untuk sementara, keraguan atas diri Montoya tertepis. Awalnya, pembalap berusia 25 tahun yang lahir di Bogota ini dipandang sebelah mata. Padahal, pada 1999 dan 2000 ia adalah juara Champcars (kategori Indy 500) di Amerika Serikat. Pandangan meremehkan ini berpijak pada kasus jebloknya prestasi Alex Zanardi, pembalap Champcars yang masuk F1 tahun lalu. Zanardi gagal karena tidak bisa mengubah kebiasaannya. Di arena Champcars, sirkuit semuanya berbentuk oval dengan arah putaran semuanya ke kiri. Sudah begitu, letak rem dan persneling pun antara mobil Indy dan F1 berlainan. Di Jerez, Montoya sudah memberikan bukti, kekikukan bukanlah predikatnya.

Montoya yang berbakat besar ini sebetulnya bukan orang baru di F1. Pada 1998, pemuda Latin yang kalem ini sudah tergabung dalam tim Williams. Hanya, posisinya sebagai pembalap tester. Baru setelah ”disekolahkan” di Champcars selama dua tahun, Sir Frank Williams—bos besar tim Williams—menariknya untuk menggantikan posisi Jenson Button, yang dipinjamkan ke tim Benetton.

Bagaimana peluang Montoya? Pengamat F1 di Indonesia, Munawar Chalil—pemimpin redaksi tabloid Formula 1—memperkirakan Montoya bisa menyodok jadi urutan ketiga pada klasemen akhir. Alasannya, selain tinggi skill balapnya, Montoya menggunakan mobil Williams terbaru yang kemampuannya lebih bagus daripada musim lalu. Yang menarik, ganjalan utama bagi Montoya diperkirakan justru datang dari rekan satu timnya, Ralf Schumacher. Adik juara dunia Michael Schumacher ini memang terkenal tinggi hati. Bukan tak mungkin, di sirkuit nanti Schumacher dan Montoya akan saling potong karena bos mereka sudah memperbolehkan persaingan bebas.

Peluang tiga muka baru lainnya diramal tak akan secemerlang Montoya. Dari tiga nama ini, Raikkonen yang paling mengundang kontroversi. Masalahnya, pengalamannya sangat minim. Pemuda Finlandia ini sama sekali belum pernah terjun dalam ajang F3 ataupun F-3000 (semacam divisi dua dan lomba balap mobil formula). Pengalamannya hanya terbatas pada Formula Renault di Inggris, itu pun baru 23 kali balapan.

Untung bagi Raikkonen, jalan pintasnya beroleh lisensi—berkendara di mobil F1 sepanjang 300 km—membuahkan hasil, meski kecaman datang bertubi pada Federasi Balap Mobil Internasional. Namun, asal tahu saja, untuk dapat posisi ini, Raikkonen justru harus membayar pada tim Sauber. Paling tidak, angkanya di atas US$ 5 juta. Tentu, uang ini dari kocek para sponsor.

Bak sirkuit, jalan prestasi bagi Raikkonen dan pendatang baru lainnya akan panjang dan berkelok. Pembalap seperti Hakkinen saja perlu enam tahun berlomba sebelum merasai naik podium dengan gelar juara grand prix. Yang pasti, bila Montoya dan kawan-kawan keterlaluan jebloknya dalam musim ini, muka baru lainnya siap mengincar posisi mereka.

Yusi A. Pareanom

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Mereka yang berlaga di F 1 tahun 2001
Tim No. Mobil Pembalap
Ferrari 1 Michael Schumacher (Jerman)
  2 Rubens Barrichello (Brasil)
McLaren 3 Mika Hakkinen (Finlandia)
  4 David Coulthard (Inggris)
Williams 5 Ralf Schumacher (Jerman)
  6 Juan Pablo Montoya (Kolombia)*
Benetton 7 Giancarlo Fisichella (Italia)
  8 Jenson Button (Inggris)
BAR 9 Jacques Villeneuve (Kanada)
  10 Olivier Panis (Prancis)
Jordan 11 Heinz H. Frentzen (Jerman)
  12 Jarno Trulli (Italia)
Arrows 14 Jos Verstappen (Belanda)
  15 Enrique Bernoldi (Brasil)*
Sauber 16 Nick Heidfeld (Jerman)
  17 Kim Raikkonen (Finlandia)*
Jaguar 18 Eddie Irvine (Inggris)
  19 Luciano Burti (Brasil)*
Minardi 20 Belum diumumkan
  21  
Prost 22 Jean Alesi (Prancis)
  23 Gaston Mazzacane (Argentina)
Keterangan. *pembalap baru. Dalam F 1 angka 13 tidak dipakai sebagai nomor mobil.