Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua pedayung Indonesia, La Memo dan Dewi Yuliawati, lolos babak kualifikasi Olimpiade Rio de Janeiro 2016 setelah melaju ke babak final nomor single sculls putra (M1X) dan putri (W1X) Kejuaraan Dayung Asia-Oseania, yang sekaligus babak kualifikasi Olimpiade, di Chung-Ju, Korea Selatan, Minggu, 24 April 2016.
Keterangan dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menyebutkan Memo dan Dewi sama-sama menempati posisi ketiga babak penyisihan kejuaraan Asia itu. Dengan hasil ini, berarti Memo dan Dewi lolos ke Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, 5-21 Agustus mendatang. "Memo dan Dewi telah mencetak sejarah bagi rowing Indonesia. Memo tercatat sebagai atlet rowing pertama putra Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade dan Dewi sebagai atlet rowing putri kedua yang lolos ke Olimpiade,” kata Manajer Tim Dayung Indonesia Edy Suyono.
Pedayung putri pertama Indonesia yang lolos ke Olimpiade ialah Perte Caroba dari Papua pada Olimpiade Athena 2004. "Perahu saya sempat kurang laju karena terpaan angin kencang dari depan. Tapi saya senang kerja keras saya selama ini telah membuahkan hasil dengan meraih tiket ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016," kata Memo.
Adapun Dewi menyatakan senang karena, sebelum bertanding, ia sempat didera gangguan tenggorokan. "Saya juga senang bisa lolos ke Olimpiade 2016. Hasil ini sudah maksimal, apalagi saya sempat mengalami gangguan tenggorokan karena pengaruh cuaca," tuturnya.
Pada babak final Senin, 25 April 2016, Memo akan bersaing dengan pedayung Irak, Thailand, Kazakhstan, Korea, dan India. "Saya akan berusaha tampil lepas dan sekuat tenaga untuk mempersembahkan medali bagi Merah-Putih," kata Memo.
Dewi akan bersaing dengan atlet Kazakhstan, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan, dan Iran. "Saya ingin mengulang sukses tahun lalu, di mana saya meraih perak di Beijing, Cina," ucapnya.
Keberhasilan Memo (DKI Jakarta) dan Dewi (Maluku), menurut Edy, merupakan hasil proses yang cukup panjang. Mereka merupakan atlet yang dijaring melalui pemantauan Pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia. Mereka telah digembleng selam dua tahun dalam pemusatan latihan nasional Satlak Prima.
Tim dayung Indonesia masih berpeluang meloloskan pedayungnya lagi ke Rio. "Peluang kita masih ada di kelas LM2X atas nama Tanzil dan Ihram. Kalau bisa menembus posisi ketiga dalam pertandingan final besok, mereka akan mendapatkan tiket ke Rio," ucap Edy.
AGUS BAHARUDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini