Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

MotoGP: Valentino Rossi Akui Sulit Kejar Maverick Vinales

Valentino Rossi menilai dirinya masih harus bekerja keras untuk mengejar Maverick Vinales di lintasan MotoGP.

11 April 2017 | 13.55 WIB

Pembalap tim Yamaha, Maverick Vinales diberi tepuk tangan oleh rekan setimnya Valentino Rossi saat mengangkat pialanya usai memenangkan  MotoGP Argentina di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, 10 April 2017. Rossi berada diurutan kedua dan Cal Crutchl
Perbesar
Pembalap tim Yamaha, Maverick Vinales diberi tepuk tangan oleh rekan setimnya Valentino Rossi saat mengangkat pialanya usai memenangkan MotoGP Argentina di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, 10 April 2017. Rossi berada diurutan kedua dan Cal Crutchl

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, mengakui kehebatan rekan setimnya, Maverick Vinales, yang mampu menjadi juara pada dua seri pembuka MotoGP 2017. Dia pun mengakui bahwa dirinya masih harus bekerja sangat keras untuk mengejar Vinales.

Rossi yang mengakhiri balapan MotoGP Argentina di posisi kedua mengaku terkejut dengan jarak waktu antara dirinya dengan Vinales. Dia awalnya mengira tak akan berjarak terlalu jauh dari Vinales saat finish. Hasil itu, menurut dia, menunjukan bahwa dirinya masih membutuhkan kerja yang sangat keras untuk mengejar Vinales.

"Jujur, ketika saya melintas garis finish saya mengira jarak antara saya dengan Vinales akan kurang dari 2,9 detik, tetapi itulah yang terjadi. Masih banyak yang harus saya lakukan," ujarnya.

Baca: Juara di 2 Seri Perdana MotoGP, Vinales Incar GP Amerika

Meskipun demikian, dia mengaku lebih senang dengan hasil balapan itu. Rossi mampu menyalip pembalap tim LCR Honda, Cal Crutchlow, untuk memperebutkan posisi kedua pada 7 putaran terakhir. Namun, dia mengaku dirinya tak akan bisa mengejar Vinales meskipun bisa melewati Crutchlow lebih cepat.

"Di sini saya bisa terus menekan dan juga mendapatkan pertarungan yang sengit dengan Cal. Dia sangat cepat, tetapi ketika saya membuntuti dia saya melihat saya bisa melampauinya. Meskipun begitu saya tak berfikir bahwa saya akan bisa mengejar Maverick meskipun saya bisa melewati Cal lebih cepat," ujarnya.

Dia mengaku performanya saat ini sudah sangat jauh lebih baik ketimbang sesi uji coba pra musim lalu. Pembalap 38 tahun itu juga mengatakan bahwa dirinya mulai bisa memahami karakter motor Yamaha YZR-M1 2017 dengan baik sejak balapan pertama di Qatar Maret lalu.

Baca juga: MotoGP: Jatuh di Argentina, Lorenzo Minta Modifikasi Jok

"Pra musim bagi saya adalah bencana, saya sangat merasa kecewa saat itu. Tetapi hal paling penting adalah saat balapan Ahad, ketika anda melewati garis finish," ujarnya.

"Sepanjang karier, saya telah belajar bahwa anda harus terus berkonsentrasi, jangan menyerah karena banyak hal bisa terjadi."

"Balapan di Qatar memberikan saya perasaan bagus karena saya mulai mengetahui lebih baik motor saya dan saya juga juga mengetahui bahwa saya masih bisa berkompetisi pada balapan Ahad," lanjutnya.

MOTORSPORT|FEBRIYAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Febriyan

Febriyan

Lulus dari Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada pada 2009 dan menjadi jurnalis Tempo sejak 2010. Pernah menangani berbagai isu mulai dari politik hingga olah raga. Saat ini menangani isu hukum dan kriminalitas

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus