Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) masih menunggu pengumuman dari Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) terkait pengganti kualifikasi Olimpiade 2020 yang sebelumnya ditangguhkan akibat wabah corona.
Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto di Jakarta, Sabtu, 21 Maret 2020, mengatakan, pengumuman tersebut nantinya akan menjadi acuan untuk menentukan para atlet yang lolos ke Tokyo 2020.
"Kami takutnya ada turnamen (kualifikasi) tambahan. Maka dari itu, kita enggak boleh takabur, tetap kita tunggu diumumkan secara resmi siapa-siapa yang lolos ke Olimpiade," kata Budi kepada ANTARA.
"Barangkali nanti BWF punya pertimbangan lain, seperti menambah ekstra turnamen yang sudah dihentikan. Kita tidak bisa memastikan sampai BWF secara resmi mengumumkan urutan peserta Olimpiade baru kita bisa lega," ujarnya menambahkan.
Apabila BWF tidak menggelar turnamen pengganti yang berarti perhitungan poin Olimpiade ditutup pada event terakhir di All England, maka menurutnya, target Indonesia untuk mengirimkan 13 atlet ke pesta olahraga empat tahunan itu bisa tercapai.
"Kalau lihat urutan ranking Road to Olympics sampai dengan Kamis (19/3), itu tercapai karena ranking Hafiz/Gloria tetap ada di ranking delapan," katanya.
Meski begitu, Budi menegaskan bahwa nama-nama pemain yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 masih belum dipastikan mengingat BWF hingga kini belum mengeluarkan aturan baru soal kualifikasi Olimpiade.
PBSI menargetkan bisa mengirimkan 13 atlet ke Olimpiade 2020. Namun baru 11 pebulu tangkis yang dipastikan lolos menuju Tokyo.
Kesebelas wakil tersebut adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie (tunggal putra), Gregoria Mariska Tanjung (tunggal putri), Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri), dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).
Pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang kini menduduki peringkat kedelapan sangat rentan tergeser oleh pasangan di urutan kesembilan asal Hongkong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet dengan selisih sekitar 300 poin.
BWF sebelumnya memutuskan untuk menangguhkan seluruh turnamen di antaranya Swiss Open, India Open, Orleans Masters, Malaysia Open, Singapore Open dan Badminton Asia Championships yang merupakan babak kualifikasi terakhir menuju Olimpiade Tokyo.
Penangguhan seluruh turnamen kualifikasi itu pun mengundang reaksi dari para pebulu tangkis di dunia. Mereka mendesak BWF agar mempertimbangkan untuk memperpanjang periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IOC dalam siaran persnya mengatakan, hingga saat ini 57 persen atlet sudah lolos kualifikasi Olimpiade.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk sisa 43 persen tempat, IOC akan bekerja sama dengan federasi internasional untuk membuat penyesuaian yang diperlukan dan praktis untuk sistem kualifikasi Olimpiade 2020," kata IOC.
IOC menekankan agar semua tempat kuota yang telah dialokasikan hingga saat ini tetap diberikan pada NOC dan atlet yang memperolehnya.