Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Peluang Rio Menangi GP2 Series Terbuka Lebar

Pebalap nasional Rio Haryanto menyatakan kesiapan tampil pada seri keempat lomba balap mobil GP2 Series di Sirkuit Red Bull Ring Spielberg

19 Juni 2015 | 22.00 WIB

Pembalap Indonesia, Rio Haryanto (kiri) mengangkat piala bersama Stoffel Vandoorne dan Alexander Rossi setelah finis terdepan dalam sprint race babak pertama GP2 musim 2015 di Sirkuit Internasional Bahrain di Sakhir, 19 April 2015. facebook.com
Perbesar
Pembalap Indonesia, Rio Haryanto (kiri) mengangkat piala bersama Stoffel Vandoorne dan Alexander Rossi setelah finis terdepan dalam sprint race babak pertama GP2 musim 2015 di Sirkuit Internasional Bahrain di Sakhir, 19 April 2015. facebook.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pebalap nasional Rio Haryanto menyatakan kesiapan tampil pada seri keempat lomba balap mobil GP2 Series di Sirkuit Red Bull Ring Spielberg, Austria, 18-21 Juli 2015.

Cep Goldia, Media Relations Rio Haryanto dalam surat elektronik yang diterima di Semarang, Jateng, Kamis, menyebutkan pebalap asal Surakarta yang didukung Pertamina tersebut, kini berada di posisi ketiga klasemen dan masih berpeluang besar merebut gelar juara umum GP2 2015.

Rio Haryanto mengatakan meskipun terdapat jeda satu bulan dari putaran sebelumnya di Monako, ia tidak banyak memakai waktu untuk beristirahat.

"Demi mendapatkan performa terbaik di lintasan, saya tetap harus menjaga kebugaran fisik saya dan berlatih bersama tim Campos Racing di Spanyol," katanya.

Rio Haryanto yang tergabung di tim Campos Racing itu, menempati peringkat ketiga klasemen sementara dengan total nilai 49, sedangkan peringkat pertama ditempati pebalap Stoffel Vandoorne dari tim ART Grand Prix dengan total nilai 114, kemudian kedua adalah Alexander Rossi dari tim DAMS dengan nilai 70.

Sirkuit Red Bull Ring sepanjang 4,326 km itu adalah reinkarnasi dari sirkuit Osterrichring yang merupakan tuan rumah Grand Prix Austria pada periode 1970-1987.

Setelah melalui perubahan besar-besaran, Osterrichring berubah nama menjadi A1-Ring dan menggelar balapan F1 musim 1997-2003. Renovasi tambahan kemudian dilaksanakan untuk kembali menggelar pentas jet darat sejak 2014 dengan nama sirkuit yang dikenal sekarang.

Dua zona aktivasi Drag Reduction System (DRS) terdapat di trek lurus star/finis serta di antara tikungan nomor dua dan tiga. Zona pertama mengikuti kontur trek yang menanjak sedangkan zona kedua meliputi lintasan yang menurun.

Red Bull Ring tidak memiliki sektor teknis dengan tikungan tajam berkecepatan rendah dalam wujud "hairpin" atau "chicane".

Untuk event akhir pekan ini, ban berkompon medium dan supersoft disediakan oleh Pirelli. Memakai satu kelompok kualifikasi, pencarian clean lap akan kembali krusial untuk mencetak pole position. Meski lintasan cukup lebar, negoisasi lalu lintas melewati 25 mobil lain tidak selalu mudah.

"Tahun lalu adalah kesempatan pertama saya berlaga di Red Bull Ring. Meski belum berhasil mendulang poin di sini, saya yakin tahun ini akan meraih hasil yang lebih baik berbekal pengalaman yang telah dipetik sebelumnya. Mohon dukungannya supaya Merah Putih bisa berkibar di puncak podium," kata Rio Haryanto.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yocta Nurrahman

Yocta Nurrahman

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus