Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim tenis Indonesia akan menghadapi Filipina dalam ajang Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, pada 3-4 Februari 2018. Indonesia, yang menempati urutan ke-59, kurang diunggalkan ketimbang lawan yang berada di posisi ke-51.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dedy Prasetyo, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti), mengatakan, Indonesia dalam posisi under dog di laga nanti. “Pemain-pemain dari Filipina telah memiliki peringkat dunia, tak seperti halnya pemain Indonesia. Dalam rekor pertemuan, Indonesia pun tertinggal jauh,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tahun lalu, Filipina sukses melaju ke babak kedua, tetapi terhenti saat bertandang ke Thailand. Sementara Indonesia harus menuju play-off menghadapi Kuwait untuk tetap bertahan di Grup II.
Saat menghadapi Filipina, Tim Davis Indonesia akan diperkuat oleh lima pemain, yakni David Agung Susanto (26 tahun), Anthony Susanto (20 tahun), M. Rifqi Fitriadi (18 tahun), M. Althaf Daifullah (17 tahun) dan Justin Barki (17 tahun)
Petenis David Agung Susanto, Anthony Susanto, M Rifqi Fitriadi, dan M Althaf Dhaifullah masuk empat besar dalam seleksi nasional (Seleknas) pada Desember 2017 lalu.
Feby Widhiyanto, mantan petenis nasional yang menjadi non-playing captain Tim Piala Davis Merah Putih, mengatakan nomor single akan diperkuat oleh David, Anthony, dan M.Rifqi. Sedangkan pada nomor tim, Justin Barki, petenis junior berperingkat 403 dunia itu akan menjadi unggulan dari Indonesia.
Tim Filipina yang telah tiba di Indonesia sejak Rabu, 31 Januari 2018 akan menyertakan lima petenis dalam ajang perebutan piala lambang supremasi tenis beregu putra ini. Mereka adalah Francis Casey Alcantara, Alberto Lim, Jeson Patrombon, John Bryan Decasa Otico dan Jurence Zozimo Mendosa serta Chris Cuarto sebagai non-playing captain.
Meski tak diunggulkan pada laga Piala Davis nanti, kata Feby, Indonesia masih memiliki peluang untuk menang. “Peluang pasti ada karena bermain di kandang sendiri,” ujar dia.