Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Profil Iga Swiatek Petenis Polandia, Ambisi Olimpiade 2024 hingga Atlet Berpenghasilan Tinggi

Arti penting Olimpiade bagi Iga Swiatek memiliki hubungan khusus dengan pesta olahraga besar dunia itu

1 Januari 2024 | 16.37 WIB

Petenis Polandia Iga Swiatek mengembalikan pukulan lawannya Swiss Belinda Bencic pada pertandingan babak 16 besar Wimbledon di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, 10 Juli 2023. REUTERS/Dylan Martinez
Perbesar
Petenis Polandia Iga Swiatek mengembalikan pukulan lawannya Swiss Belinda Bencic pada pertandingan babak 16 besar Wimbledon di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, 10 Juli 2023. REUTERS/Dylan Martinez

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Iga Swiatek bersiap menghadapi Olimpiade 2024 Paris. Arti penting Olimpiade bagi Swiatek memiliki hubungan khusus dengan pesta olahraga besar dunia itu. Dikutip dari Antara, Swiatek melakukan debutnya di Olimpiade di Tokyo pada 2021. Dia kalah di babak kedua dari Paula Badosa. "Yang pasti tekanannya sangat besar. Maksud saya, Anda bisa lihat setelah saya kalah melawan Paula, saya menangis," ujar Swiatek, seperti disiarkan laman WTA, Jumat, 29 Desember 2023.

Mengenal Iga Swiatek

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari situs web wtatennis.com, Iga Swiatek adalah petenis kelahiran Warsawa, Polandia, pada 31 Mei 2001. Saat ini, ia menjadi petenis wanita nomor satu dalam WTA Tour per 7 November 2023.

Dikutip dari tennismajors.com, Swiatek meraih gelar Grand Slam keempatnya di Roland-Garros 2023, mengalahkan Karolina Muchova 6-2, 5-7, 6-4 dalam pertandingan final. Pada November 2023, dia memenangkan WTA Finals untuk pertama kalinya, merebut kembali peringkat 1 dunia dari Aryna Sabalenka. Pada 2022, ia mengalami rentetan kemenangan yang sensasional dan juga mengumpulkan dana untuk amal melalui pertandingan persahabatan tenis.

Iga Swiatek petenis yang mewakili Polandia dalam ajang Grand Slam US Open. Pada 2020, ia menjadi juara tunggal termuda French Open sejak Rafael Nadal pada 2005. Ia juga juara tunggal putri termuda di turnamen mayor sejak Maria Sharapova pada 2004.

Swiatek memiliki empat gelar Grand Slam. Dia juga mencatat rekor tidak pernah kalah di sembilan pertandingan Grand Slam 2022. Iga Swiatek telah memenangkan 17 gelar terbitung sampai 7 November 2023. Pada 2020, kemenangannya di Roland-Garros pada gelar pertamanya. Dia meraih delapan gelar hanya pada 2022. Gelar terbarunya diperoleh di WTA Finals, dia mengalahkan Jessica Pegula 6-1, 6-0 dalam pertandingan final.

Iga Swiatek menduduki puncak daftar atlet putri dengan bayaran tertinggi versi Forbes tahun 2023. Ia termasuk dalam deretan Serena Williams, Maria Sharapova dan Naomi Osaka sebagai petenis perempuan yang pernah menduduki daftar tahunan Forbes, yang diperkenalkan pada 2008.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus