Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

PRSI Gelar Time Trial Terakhir untuk Cari Perenang Terbaik ke SEA Games 2022

PB PRSI harus menyeleksi kembali perenang yang akan dikirim ke SEA Games 2022.

31 Maret 2022 | 15.30 WIB

Atlet Renang Nasional Triady Fauzy berlatih secara mandiri di kolam renang salah satu hotel di  Bandung, Jawa Barat, Kamis 18 Juli 2020. Triady Fauzy Sidiq tetap berlatih secara mandiri meskipun di masa pandemi COVID-19 guna menguatkan program dan stamina dalam persiapan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Papua serta kesiapan kualifikasi Nasional oleh PB PRSI untuk tiket cabang olahraga renang pada Olimpiade 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Perbesar
Atlet Renang Nasional Triady Fauzy berlatih secara mandiri di kolam renang salah satu hotel di Bandung, Jawa Barat, Kamis 18 Juli 2020. Triady Fauzy Sidiq tetap berlatih secara mandiri meskipun di masa pandemi COVID-19 guna menguatkan program dan stamina dalam persiapan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Papua serta kesiapan kualifikasi Nasional oleh PB PRSI untuk tiket cabang olahraga renang pada Olimpiade 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas renang Indonesia Albert Christiadi mengatakan ada kendala yang cukup rumit menjelang SEA Games 2022 di Vietnam. Permasalahan tersebut tentang ofisial dan atlet yang akan dikirim ke pesta olahraga di kawasan Asia Tenggara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Albert mengatakan untuk persoalan ofisial ada pada masseur (ahli pijat) karena cuma dapat jatah satu dari seharusnya dua orang. Pengurangan tersebut terjadi karena ofisial yang bisa berangkat ke Vietnam dari cabang olahraga renang hanya delapan orang. Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) pun akan meminta bantuan kepada tim Chef de Mission (CdM)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mungkin solusinya tak bisa dapat ID (identitas resmi), tapi tetap bisa datang ke sana. Semoga anak-anak bisa tertangani, terutama semifinal ke final, apalagi yang back to back wajib ada masseur yang mengikuti," kata Albert saat ditemui di Stadion Akuatik, Kamis, 31 Maret 2022.

Selain itu, persoalan lainnya ialah adanya pengurangan atlet yang dikirimkan ke SEA Games 2022. Awalnya, PB PRSI akan mengirim 20 atlet yang turun di 40 nomor.

Sementara pemerintah memutuskan hanya memberikan alokasi sebanyak 16 atlet dan tidak boleh mengirimkan atlet secara mandiri. Keputusan tersebut sudah diumumkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pada Rabu, 30 Maret 2022. Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2022 hanya diperkuat sebanyak 476 atlet dengan 31 cabang olahraga yang diikuti.

"Ini masalah yang cukup sulit buat renang. Kami punya protokol yang sudah ditentukan dari cabang olahraga. Dengan batasan dari pemerintah saat ini hanya 16 atlet dan kami tidak dapat mengirimkan atlet secara mandiri itu sangat menyulitkan kami untuk memilih jumlahnya," ujar Albert.

Menurut dia, pelatih tidak terlalu sulit menentukan 8 atlet. "Tapi 9 ke 20 (atlet) itu potensinya sama. Tapi kami memilih berdasarkan apa? Nanti cabor lagi yang disalahkan terutama oleh atlet-atletnya sendiri," jelas Albert.

Oleh karena itu, Albert meminta waktu kepada tim CdM untuk menggelar time trial terakhir pada 21-22 April 2022. Harapannya dari time trial tersebut akan didapat atlet yang terbaik dan siap.

Sementara untuk target, PB PRSI menargetkan membawa pulang empat emas di SEA Games 2022. Sebelumnya, atau pada SEA Games 2019 di Filipina, cabang olahraga renang menyumbangkan 1 emas, 6 perak, dan 7 perunggu. Emas diraih oleh I Gede Siman Sudartawa di nomor 50 meter gaya punggung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus