Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Royal kartu?

Di stadion 10 nop, surabaya, wasit r. hatta mengeluarkan kartu merah untuk pemain i.m, yang sebelumnya telah mengeluarkan kartu kuning kepada irianto & iswanto. persoalan berlanjut dengan pemukulan. (or)

12 Mei 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK jarang keputusan mereka mengundang protes pemain atau cemooh penonton, bahkan di antaranya ada yang berekor dengan pengeroyokan. Apa yang salah dengan wasit sepakbola? Di stadion 10 Nopember, Surabaya, wasit R. Hatta mengeluarkan kartu merah untuk pemain Indonesia Muda, Hadi Ismanto. Akibatnya, ia dikeroyok hingga mukanya lebam dan gigi palsunya copot. Ketika pembantu TEMPO Ibrahim Husni, mewawancarainya pekan lalu ia masih dalam keadaan ompong. Mengapa? Hari itu (25 Maret) Indodesia Muda melawan Angkasa. Suatu ketika penyerang IM, Joko Irianto, dihadang oleh salah seorang pemain belakang Angkasa. Tapi, ia masih sempat mengoperkan/bola pada kapten Hadi Ismanto. Wasit Hatta meniup peluit untuk pelanggaran itu. Irianto tampak tak dapat menerima mengingat rekannya yang menguasai bola berada dalam posisi menguntungkan. Ia menggumam. "Lho, wasit voordeel (menguntungkan orang lain)," katanya. Hatta tersinggung, lalu mengeluarkan kartu kuning untuk Irianto. Kapten Ismanto memprotes. Kartu kuning sekali lagi keluar dari kantong Hatta. Keduanya berdebat. Akhirnya, "awas, kamu saya kasih kartu merah," kata Hatta. Jawab Ismanto: "Silakan Ismanto memang mendapatkannya. Persoalan ternyata tak selesai begitu saja. Ekornya, apalagi kalau bukan kerusuhan. "Saya tidak tahu pasti siapa yang melakukan pemukulan, tahu-tahu saya sudah rebah," kata Hatta. Kalau Dihina Siapakah yang salah? Orang, apalagi pemain dan ofisial, cenderung menuding wasit sebagai biang keladi peristiwa. Padahal, bukan tidak mungkin pemain yang berlaku keliru. Dalam peraturan perwasitan, misalnya, pengeluaran kata-kata penghinaan atau kotor terhadap wasit adalah suatu pelanggaran. Mengenai Hatta sendiri, "setahu saya, orangnya jujur dan objektif," kata Soeharso Sya'ban, Ketua Komisi Perwasitan Persebaya. Wasit Oo Suwardi punya pengalaman lain sewaktu pertandingan final Piala Bang Ali (1977) di stadion utama Senayan, Jakarta. Persija melawan Persebaya. Suatu ketika penyerang Persija, Andi Lala menerima operan bola dari kawannya di daerah lawan. Pemain belakang Persebaya bergerak maju sambil memasang perangkap off side. Menurut penglihatan wasit maupun penjaga garis, belum off side. Tapi Slamet Pramono dari Persebaya memprotes. Segera keluar kartu kuning untuk Pramono. Wasit diprotes lagi, malah dengan sikap yang lebih kasar. Dan Suwardi mengeluatkan kartu merah. Pada saat itulah lehernya dipiting oleh Rudy Kelces (ini menurut pengakuannya) dan kepalanya dipukul oleh Pramono. "Pengalaman yang paling pahit dalam sejarah hidup saya sebagai wasit," kata Suwardi. Final Piala Bang Ali itu akhirnya dihentikan meski pertandingan baru berjalan 2 menit, dengan kekalahan buat Persebaya. Sikap pemain yang sedikit ugal-ugalan itu, menurut wasit Syahril Gani, bukan tak berdasar. "Mereka sering ngetest wasit," kata Gani. Misalnya, mereka mengetahui keputusan itu benar, namun tetap diprotes, supaya wasitnya jadi grogi. Pemain nasional PSSI Abdul Kadir pernah membenarkan adanya taktik demikian. "Mereka (maksudnya, wasit) 'kan tidak harus terpancing oleh cara-cara itu, bila mereka betul-betul menguasai peraturan," katanya. Ir. Marzuli Warganegara, Ketua PS Jaka Utama cenderung melihat wasit Indonesia umumnya memang belum memenuhi harapan. "PSSI dalam menatar wasit masih berorientasi pada kwantitas, bukan kwalitas," katanya. Artinya, wasit jelek pun bisa dapat sertifikat PSSI. Ketua Komisi Wasit PSSI, Sudarsono SH, yang mengundurkan diri bulan lalu mengatakan banyak pemain yang "tak dibekali peraturan permainan oleh pengasuhnya secara baik." Pelatih Sinyo Aliandu pernah menolak tuduhan itu. "Secara mendetail memang tidak," katanya. "Buat apa?" Soenarso Sya'ban membenarkan penilaian Sudarsono itu. Tapi ia juga mengeritik koleganya, "yang sering ragu-ragu dalam mengambil keputusan, mungkin disebabkan kurang berani mengambil risiko atau masih kurang pengalaman." Sya'ban memberi nilai rata-rata wasit dengan angka 6. Ada yang sedikit over acting dalam memimpin pertandingan. "Sikap demikian disebabkan oleh keinginan agar keputusan mereka dipatuhi pemain," kata Ketua Lembaga Sepakbola PSSI, Syarnubi Said. "Kadangkala untuk menegakkan wibawanya mereka membuat keputusan yang berlebihan. Wasit harus dibekali 5 hal, yaitu keberanian, jujur, fit, menguasai peraturan, dan kuat iman. Dari 5 hal itu, menurut Sya'ban, kekurangan utama wasit kita adalah dalam soal kesehatan fisik. Bagaimana dengan mutu? "Bohong, kalau ada yang mengatakan wasit makin turun mutunya," kata Sudarsono. "Malah wasit Indonesia memimpin pertandingan internasional di Muangthai, Malaysia, Singapura, dan lain-lain." Adakalanya wasit berlaku salah. "Kalau mereka salah, ada hukumannya," kata Ketua Komisi Wasit PSSI yang baru, Bawono. "Bisa berupa penurunan tingkat, dan sebagainya." Mereka salah atau tidak, Komisi Wasit menilainya. Cuma selama ini belum terdengar Komisi itu menyalahkan wasit bila terjadi kericuhan dalam suatu pertandingan. Namun pengurus Persebaya -- dalam kasus Hatta -- telah menjatuhkan hukuman terhadap 13 pemain Indonesia Muda. Hadi Ismanto terkena pemecatan sementara 2 tahun dengan masa percobaan 5 tahun. Johny Fahamsyah dijatuhi skors lebih ringan, pemecatan sementara 1 tahun dengan masa percobaan 3 tahun. Pekan lalu, keduanya dipanggil untuk bergabung dengan tim PSSI Utama. Lainnya berkisar 1 tahun hukuman dengan masa percobaan 6 bulan. Hukuman paling berat dijatuhkan pada Harry Purnomo, Sunarto, din Makmur -- mereka tidak diperkenankan main selama 1 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus