Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Sempat Batal karena Perang, Begini Sejarah All England

All England adalah turnamen bulu tangkis tertua dan bergengsi di dunia. Tahun ini All England memasuki edisi ke-114. Berikut ini sejarahnya.

17 Maret 2022 | 17.39 WIB

Logo All England
Perbesar
Logo All England

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - All England Open Badminton Championships adalah turnamen bulu tangkis tertua dan bergengsi di dunia. Tahun ini All England memasuki edisi ke-114 dan diselenggarakan pada 16-20 Maret 2022 di Arena Birmingham, Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Secara resmi, turnamen ini dikenal sebagai Yonex All England Open Badminton Championship. Alasannya, sejak 1984 turnamen ini secara eksklusif disponsori oleh Yonex.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak diselenggarakan pada 1899 di Inggris, Indonesia cukup sering menjadi juara. Berdasarkan laporan BWF, Indonesia menempati urutan keempat negara peraih gelar juara terbanyak. Total Indonesia telah meraih 48 gelar juara. 

Sejarah All England

Mengutip situs All England dan National Badminton Museum, turnamen ini pertama kali diselenggarakan di London Scottish Drill Hall pada 4 April 1899 dengan hanya memainkan tiga nomor, yakni ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran. Sektor tunggal putra dan putri baru dimainkan pada All England 1900.

Pada tiga tahun pertama penyelenggaraannya, turnamen tersebut dikenal dengan nama The Open English Championships. Kemudian sejak 1902, nama turnamen berubah menjadi The All England Championships atau yang sekarang disebut All England.

Pada masa lampau, penyelenggaraan turnamen All England sempat diganggu oleh Perang Dunia yang membuatnya dua kali mengalami pembatalan, yaitu pada 1915-1919 (Perang Dunia I) dan 1940-1946 (Perang Dunia II).

Sejarah Indonesia di All England 

Sepanjang sejarah penyelenggaraan turnamen All England, Indonesia telah mengoleksi 48 gelar. Raihan itu membuat Indonesia berada di peringkat keempat dalam daftar negara dengan gelar All England terbanyak, di bawah Inggris (189), Denmark (88), dan China (85). 

Gelar pertama Indonesia di All England dipersembahkan oleh Tan Joe Hok pada 1959 melalui nomor tunggal putra. Pada 1959, Indonesia mengirimkan dua wakil di nomor tunggal putra, yakni Tan Joe Hok dan Ferry Sonneville. Keduanya pun berhasil menembus final. 

Pada pertandingan puncak di Wembley Arena, London, Tan Joe Hok berhasil mengalahkan Ferry Sonneville dengan skor 15-8,10-15, dan 15-3. 

Hingga saat ini, Tan Joe Hok tercatat sebagai salah satu dari lima tunggal putra Indonesia yang berhasil juara All England. Empat lainnya adalah Rudy Hartono, Liem Swie King, Ardy B Wiranata, dan Hariyanto Arbi.

M. RIZQI AKBAR

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus