Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain bulu tangkis terbaik Indonesia, Taufik Hidayat, mengatakan sektor tunggal putra belum bisa diandalkan dalam kejuaraan dunia Total BWF World Championships di Jakarta pada 10-16 Agustus 2015. Menurut dia, pemain yang bisa diberi target meraih trofi juara dalam kejuaraan badminton paling bergengsi ini berasal dari ganda putra dan ganda campuran.
“Tunggal putra cukup sulit. Sekarang yang lolos hanya Tommy (Sugiarto) dan (Dionysius) Hayom (Rumbaka). Saya kira peluang cukup besar ada di ganda putra dan campuran,” kata Taufik seusai konferensi pers Yonex Legend Vision di Jakarta, Selasa, 28 Juli 2015.
Menurut Taufik, para pencinta bulu tangkis Tanah Air harus bersabar menantikan kelahiran kembali jagoan tunggal putra hingga beberapa tahun ke depan. Menurut dia, ada beberapa pemain muda di pusat pelatihan nasional di Cipayung yang bakatnya sudah mulai muncul dan berpeluang besar masuk ke jajaran pemain elite dunia.
“Ada Jonatan Christie, Ihsan. Jika pembinaannya konsisten, saya lihat mereka dalam dua tahun ke depan bisa berkiprah di turnamen-turnamen kelas dunia,” kata peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.
Sebelumnya, manajer tim Indonesia di Kejuaraan Dunia 2015, Rexy Mainaky mengatakan optimistis Indonesia bisa mengulang kesuksesan seperti dua tahun lalu dengan meraih gelar dari nomor ganda campuran dan ganda putra. “Namun faktor kami sebagai tuan rumah harus diwaspadai, jangan sampai menjadi beban,” kata Rexy.
Pelatih nasional tim ganda campuran, Richard Mainaky, menuturkan pemain ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berpeluang besar sukses di turnamen kelas tertinggi bulu tangkis tersebut.
Menurut Richard, persiapan fisik dan teknik pasangan peringkat ketiga dunia tersebut sudah cukup baik. Meskipun Kejuaraan Dunia tinggal dua pekan lagi, Richard mengatakan, pihaknya belum menurunkan porsi latihan. “Terutama Tontowi. Kami melakukan perubahan pola latihan terutama dalam hal pertahanan,” katanya.
Dalam kejuaraan tahun ini, Tontowi/Liliyana memiliki pesaing yang cukup kuat, yaitu pasangan Cina, Zhang Nan/Zao Yunlei, dan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. “Mereka lawan terberat. Terutama pasangan Cina, yang sudah cukup matang dan saling mengerti,” ujarnya.
ANGGA SUKMAWIJAYA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini