Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO , Kallang:Linda Wenifanetri sempat memberi harapan bagi Indonesia untuk memenangi laga semifinal beregu putri bulu tangkis SEA Games 2015, di Indoor Stadion, Kamis 11 Juni. Ia berhasil menumbangkan pebulutangkis Malaysia Tee Jing Yi dengan skor 12-21 dan 10-21. “Kemenangan saya sudah membuka jalan bagi tim untuk menang penuh," kata Linda seusai laga.
Sayang, harapan Linda tak didukung kenyataan. Ganda putri Anggia Shitta Awanda dan Ni Ketut Mahadewi Istaran tak mampu mengimbangi permainan Hoo dan Woon K dari Malaysia. Mereka unggul 2-1 setelah bermain tiga game dengan skor masing-masing 21-18, 19-21, serta 11-4. "Kami melakukan banyak kesalahan," kata Awanda dengan mata berkaca-kaca.
Mahadewi Istaran mengakui paling banyak membuang bola ke luar garis lantaran terpancing dengan teknik permainan reli atau bola setenngah yang banyak dilakukan tim Malaysia. Walhasil dia tak bisa mengeluarkan kemampuannya menyerang dengan smashnya. "Ini akan menjadi pelajaran berharga buat kami," kata pempuan berusia 21 tahun itu.
Pemain single Hanna Ramadini yang diharapkan menutup kekalahan duet sebelumnya juga keok dihajar Yen Mey Ho dengan skor 21-19, 11-21, serta 21-13. Hanna sempat bangkit di game kedua dengan memanfaatkan smash. Teknik servis dengan cara mengangkat bola lebih tinggi juga berhasil merepotkan Ho.
Pola tersebut sayangnya tidak ditingkatkan pada game ketiga. Wanita kelahiran Tasikmalaya itu malah banyak menghasilkan bola yang menyeberang keluar garis lapangan."Saya pengen cepat matiin bola, tapi malah out," katanya, "Saya kurang beruntung hari ini," kata dia menambahkan.
Harapan terakhir pupus di ganda putri Suci Rizki Andini dan Maretha Dea Giovani. Dia menyerah di tangan ganda Malaysia Amelia Alicia Anscelly dan Soong Fie Choo dengan skor 21-15, 19-21, 13-21. Tiket babak final beregu putri pun diraih Malaysia setelah menang 3-1 atas Indonesia.
Suci dan Maretha sebenarnya berpeluang menang dalam dua game secara langsung. Sebab dia mengejar ketinggalan di babak kedua kala poin selisih enam angka yakni 10-16. Namun tekanan dari tim Malaysia tak mampu dibendung. Akhirnya mereka mengalah hingga di game ke tiga. "Kami merasa kurang fokus dan konsentrasi, tapi kami sudah berjuang maksimal,” kata Maretha.
Lius Pongoh, manajer tim bulutangkis mengatakan anak asuhnya sudah berusaha memberi penampilan terbaiknya. Namun mereka harus menerima keunggulan Malaysia. "Tak masalah karena mereka kebanyakan pemain muda yang baru turun ke SEA Games," katanyaa.
Pongoh mengatakan sejak awal tak menarget medali emas pada grup putri ini. Namun target ke final ternyata tak kesampaian. Mereka juga gagal menunjukkan kemampuan ganda putri yang diharapkan lebih unggul dalam permainan ini, "Yang terjadi malah sebaliknya, single yang bagus," katanya.
TRI SUHARMAN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini