Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Trilomba, Banyak Nyanyinya

Diikuti 30 kontingen dari seluruh provinsi, abri & korpri, juara umum di menangkan jawa tengah. akan di adakan lima tahun sekali. (or)

30 Agustus 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LAGU mars seperti Maju Tak bentar, Dari Sabang Sampai Merauke, dan Hallo Pandung dikumandangkan. Silih berganti kelompok barisan bernyanyi di sepanjang rute gerak jalan 45 yang merendam Jakarta dalam suasana nostalgia perjuangan kemerdekaan. Itu terjadi 20 Agustus malam. Di pinggir jalan, juga sepanjang 45 km, massa ber diri dan sebagian bahkan mengikuti syair yang dinyanyikan oleh 30 kontingen Trilomba Juang (TJ) 1980. Serda (Marinir) M.Hatta dari Kontingen ABRI II mengatakan semua lagu perjuangan itu, selain menghasilkan nilai, juga membangkitkan semangat anggota regu. "Praktis semalam suntuk kami bertugas seperti dalang," cerita Hatta. "Karena hampir seluruh perjalanan 4 km itu kami tempuh dengan menyanyi terus." Ia menambahkan irama lagu yang mereka nyanyikan disesuaikan pula dengan pengaturan gerak kaki--80 langkah dalam satu menit. Kontingen ABRI II, berintikan Detasemen Infanteri Korps Marinir, mencapai garis finis di stadion utama Senayan memang hampir tepat pada tempat yang ditetapkan. Kecepatannya rata-rata berkisar 7 km dalam satu jam. Selain pengaturan jumlah langkah dalam satu menit, menurut Hatta, mereka juga memakai patokan alam Azan Subuh. Berdasarkan survei yang dilakukan sebelumnya, jika tempo mereka konstan, maka pada saat panggilan sembahyang itu terdengar mereka akan berada di depan gedung Markas Besar Angkatan laut di Jalan Gunung Sahari. Dan perhitungan mereka benar. Tapi ketepatan waktu saja belum menempatkan Kontingen ABRI II sebagai pemenang nomor 45 km. Kontingen KORPRI, antara lain diperkuat oleh pelari proklamaton dan Imang dan Ali Sofyan Siregar ternyata menjuarainya. Sebab di samping kecepatan dan ketepatan waktu, kekompakan, kerapian serta nyanyi juga dinilai juri. Tak kalah menegangkan adalah lomba gerak lari 8, sehari sebelumnya, di Jalan Toll Jagorawi. Para peserta tampak dijaga oleh sebuah helikopter tipe Puma. Sementara di sepanjang rute 8 km itu berdiri pula prajurit tanpa senjata sebagai pagar betis untuk mengamankan peserta dari massa yang tentu saja mengelu-elukan mereka. Suasananya jadi mirip latihan perang. Apalagi terlihat ambulan mondar-mandir, sedang anggota kontingen menggotong kawan sendiri. Bila regu kekurangan anggota, nilainya dipotong 10. Kontingen Jambi paling kompak. Dan memenangkan nomor gerak lari 8. Lomba gerak lintas alam 17, nomor awal TJ, tak melibatkan emosi massa. Karena rutenya yang khusus. Tapi Presiden Soeharto, Wakil Presiden Adam Malik, serta sejumlah menteri memerlukan diri hadir di tempat perlombaan dilangsungkan, di Pusat Pendidikan Pramuka, Cibubur. Bahkan Kepala Negara sendiri mengibarkan bendera star untuk peserta pertama -- Kontingen Nusa Tenggara Timur. Rangkaian TJ, yang diselenggarakan seluruhnya di Jakarta dan sekitarnya selama empat hari (18-21 Agustus), diikuti oleh 30 kontingen--27 provinsi, dua ABRI, dan satu KORPRI. Juara umum adalah Jawa Tengah, dengan nilai gabungan 254. Di belakangnya menyusul KORPRI (228) dan Jambi (225). Sukses Kontingen Jawa Tengah yang merangkum lima unsur masyarakat (pelajar, mahasiswa, pemuda, karyawan dan BRI) brkat prestasinya dalam menjuarai gerak lintas alam 17. Presiden Soeharto yang menjabarkan pembinaan fisik dan mental bagi seluruh Bangsa Indonesia ke dalam TJ tidak hanya hadir lalam acara pembukaan. melainkan juga dalam acara penyerahan Piala Presiden dan uang perangsang bagi pemenang. Tersedia perangsang Rp 50 juta, Rp 35 juta, dan Rp 25 juta (dipergunakan untuk perbaikan sarana olahraga di daerah). Dan Presiden yang didampingi oleh Nyonya Tien Soeharto, juga Wakil Presiden dan Nyonya Adam Malik, serta menteri lainnya, malam itu (21 Agustus) banyak tersenyum. Puas. TJ nasional berikutnya akan diselenggaralan 1985.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus