Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Frank Warren, co-promotor juara kelas berat WBC Tyson Fury, adalah anggota tim pertama yang secara resmi mengkonfirmasi terinfeksi Covid-19-nya. Setelahnya, tersiar kabar bahwa Fury dan beberapa anggota timnya juga telah dinyatakan positif dan akhirnya memutuskan untuk menunda pertarungan melawan Deontay Wilder.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fury dijadwalkan untuk mempertahankan gelarnya melawan Deontay Wilder dalam pertarungan trilogi pada 24 Juli di T-Mobile Arena di Las Vegas. Fury dan Wilder tidak aktif sejak pertandingan ulang mereka yang berlangsung pada Februari 2020. Fury menang KO pada putaran ketujuh untuk merebut gelar WBC.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keduanya dijadwalkan untuk pertarungan trilogi pada Oktober tahun lalu. Namun, agenda itu tak segera terwujud karena tarik ulur klausul yang dianggap kubu Fury telah hangus lantaran pandemi. Kesepakatan pertarungan baru terjadi setelah Wilder menang gugatan di badan arbitrase olahraga.
Menurut Warren, Fury sangat frustrasi dengan banyak penundaan pengembalian cincinnya. "Sepertinya beberapa waktu di bulan Oktober, yang sangat disayangkan ditunda, tapi memang begitu adanya. Tidak ada yang bisa kita lakukan tentang itu. Ini adalah waktu yang kita jalani, jadi pertarungan ditunda," kata Warren dikutip dari Boxing Scene, Selasa, 13 Juli 2021.
Ia melanjutkan, "Kondisi ini sangat membuat frustrasi. Sangat membuat frustrasi bagi Tyson Fury. Saat dia masuk ring tinju, itu terjadi setelah dia absen selama hampir 20 bulan. Itu waktu yang sangat lama."
Dillian Whyte. (Instagram/@teambodysnatcher)
Di sisi lain, juara sementara WBC Dillian Whyte berharap diagnosis Covid-19 Tyson Fury menguntungkannya. Whyte mendesak Dewan Tinju Dunia untuk menjadikannya sebagai juara penuh dengan permintaan tambahan kepada WBC untuk menjadikannya penantang wajib melawan Deontay Wilder. “Inilah mengapa mereka memiliki juara sementara,” kata Whyte kepada Sky Sports.
“Ketika hal-hal seperti ini terjadi dan pertarungan gagal dan sang juara cedera atau tidak bisa bertarung, atau karena alasan apa pun tidak bisa mempertahankan gelar, maka sang juara sementaralah yang seharusnya melangkah."
Dillian Whyte meneruskan, "Jadikan saya juara dunia, saya akan melawan Wilder sebagai juara dunia, dan pemenangnya melawan Tyson Fury, dan pemenangnya bertarung melawan Anthony Joshua untuk juara yang tak terbantahkan. Di situlah semuanya diselesaikan dengan satu tindakan."