Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Motor matic bongsor, Yamaha NMax dan Honda PCX diprediksi akan bersaing ketat pada 2018. Kini, matic bongsor telah menjadi idola baru. Bahkan menjamur di tengah-tengah padatnya lalu lintas dan kini banyak digunakan sebagai armada ojek online.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eksistensi skuter bongsor dimulai saat Yamaha meluncurkan NMax pada awal 2015. NMax menikmati masa jaya karena sejak 2015 telah terjual sekira 560 ribu unit di Indonesia dan 140 ribu unit ke pasar ekspor. Sedangkan sepanjang Januari-November 2017, NMax laku terjual lebih dari 250 ribu unit menurut Asosisasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Baca: Bos AHM Harapkan Penjualan All New Honda PCX Naik 10 Kali Lipat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun laju NMax bisa saja tersaingi All New Honda PCX 150 produksi Indonesia yang diumumkan pada akhir tahun ini. Senior GM Marketing Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Hendri Wijaya, mengatakan kehadiran kompetitor pada 2018 justru akan menciptakan pasar yang semakin berkembang.
"Market akan lebih berkembang. Bakal gede pasar skuter besar ini," kata Hendri Wijaya saat peluncuran NMax model 2018 di Sentul, Jawa Barat, pertengahan Desember 2017.
Senada dengan Hendri, Senior GM Marketing Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Hendri Wijaya, menjelaskan bahwa skuter bongsor Yamaha NMax awalnya menyasar kelompok konsumen menengah atas, atau yang sudah memiliki mobil namun membutuhkan motor sebagai transportasi alternatif. "Ini sudah luas banget segmennya. Awal-awal kami setting untuk menengah ke atas. Namun setelah menyebar, sekarang Anda lihat ibu-ibu pakai skuter begini, ojek online juga pakai NMax," ujar Hendri.
Yamaha pun menilai pergeseran dari segmen sport ke skutik bongsor itu dipengaruhi faktor fungsional. Banyak kalangan yang semula menggunakan motor sport saat belum berkeluarga, menggantinya dengan skuter bongsor saat sudah berumah tangga. "Pasar sport agak menyusut. Berdasarkan minat konsumen, banyak dari motor sport pindah memilih skuter atas kebutuhan transportasi keluarga," kata Hendri Wijaya.
Kendati demikian, Hendri menyakini bahwa persaingan tersebut akan antara Yamaha Nmax dan Honda PCX berpusat pada harga dan faktor merek sebagai pertimbangan konsumen dalam membeli motor. "Tentu harga menjadi pertimbangan konsumen, selain faktor merek, komunitas, emosional dan lainnya," katanya.PT Astra Honda Motor meluncurkan All New Honda PCX di Jakarta, Rabu, 13 Desember 2017.
Yamaha menjual NMax 2018 seharga Rp26,3 juta untuk tipe standar dan Rp30,2 juta tipe ABS berstatus on the road Jakarta, atau sedikit lebih terjangkau dibandingkan PCX yang dibanderol Rp27 juta hingga Rp32 juta on the road Jakarta. Yamaha menargetkan penjualan NMax sebanyak 25 ribu sampai 30 ribu unit per bulan pada 2018.
Langkah Honda memproduksi PCX secara lokal tentunya membuat persaingan harga semakin ketat sekaligus membuat pertarungan skuter bongsor semakin sengit pada 2018.
Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya optimistis Honda PCX pun akan memiliki pangsa pasar meskipun YYamaha NMax kini menjadi penguasa pasar. Ia mengatakan Honda PCX memberikan pilihan kepada konsumen.
Baca: Ini Perbandingan Spesifikasi Honda PCX vs Yamaha Nmax
Berdasarkan data AISI, pejualan sepeda motor periode Januari-November 2017 mencapai 5,4 juta unit dengan pangsa pasarnya didominasi segmen skuter sebesar 80 persen. Honda dan Yamaha adalah pemain pemain utama di segmen itu.
Walaupun angka tersebut masih tertinggal ketimbang penjualan tahun lalu sebanyak 5,9 juta unit. Namun Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar meyakini penjualan motor pada tahun 2018 akan kembali terdongkrak hingga menyentuh angka 6 juta unit. "Untuk otomotif roda dua bisa mencapai 5,9 juta sampai 6 juta unit," kata Haris Munandar pekan lalu.