Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan membuat motor propulsi yakni sistem penggerak kendaraan listrik baterai atau Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
"Motor propulsi sampai sekarang belum bisa dibangun di Indonesia secara 100 persen, akan kita coba untuk dibangun sendiri," kata Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa (TIRBR) BPPT Wahyu Widodo Pandoe dalam dalam konferensi pers Outlook BPPT 2021 dan Capaian BPPT 2020, Jakarta, pada Kamis, 21 Januari 2021.
Salah satu program prioritas BPPT pada 2021 adalah "fast charging station" pada kendaraan listrik baterai. Program tersebut mencakup pengembangan baterai, pengujian baterai, dan pendampingan fasilitas pembangunan uji mobil listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: Peringatan Pengamat soal Pengembangan Mobil Listrik
Wahyu menuturkan, BPPT akan berupaya menghasilkan motor propulsi buatan Indonesia. Kendaraan listrik yang menjadi target pengembangan mencakup mobil listrik baterai ringan Metropod dan sepeda motor listrik.
BPPT tengah menyelesaikan prototipe motor BLDC 30 kW untuk Metropod dengan bekerjasama dengan PT Mobil Anak Bangsa (MAB).
Metropod adalah mobil kecil bermesin listrik karya MAB.
Adapun motor untuk sepeda motor listrik yang dikembangkan adalah pada Gesits, yang menggunakan daya motor 2-5 kW. Pengembangan Gesits meliputi uji dinamik motor induksi dan uji struktur rem serta suspensi pada kendaraan listrik itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini