Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Desa di Yogya Rayakan Hari Jadi Lewat Kontes Modifikasi Motor

Kontes modifikasi Concongcatur Auto Contest akan digelar pada 7-8 Desember 2019.

14 September 2019 | 13.25 WIB

Teaser Condoncatur Auto Contest 2019. Kontes modifikasi sepeda motor ini akan digelar pada 7-8 Desember 2019. (Youtube/Garassi Channel)
Perbesar
Teaser Condoncatur Auto Contest 2019. Kontes modifikasi sepeda motor ini akan digelar pada 7-8 Desember 2019. (Youtube/Garassi Channel)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Perayaan hari jadi desa di Yogya umumnya diiisi dengan berbagai acara bernuansa budaya seperti kenduri budaya, kirab bergada (prajurit) juga panggung hiburan kesenian tradisional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun di Desa Condongcatur (Concat) Sleman, Yogyakarta, peringatan hari jadinya yang ke-73 yang jatuh Desember 2019 nanti perayaannya bakal diisi dengan perhelatan modifikasi atau custom motor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengusung tajuk Condongcatur Auto Contest, pemerintah desa Condongcatur ingin selama dua hari perayaan, 7-8 Desember para anak muda di desanya berlomba menampilkan kreativitas mereka dalam memodifikasi motor.

Motor-motor hasil modifikasi itu bakal dinilai para juri sambil dipamerkan pada khalayak di halaman balai desa dan gedung serba guna desa itu.

"Concat Auto Contest tahun ini menjadi gelaran kedua kali setelah pertama digelar saat HUT desa tahun lalu, antusiasme luar biasa bahkan diikuti peserta luar Yogya," ujar Kades Condongcatur, Reno Candra Sangaji ditemui Tempo Jumat sore 13 September 2019.

Tanpa menghilangkan beragam acara seni tradisi yang tetap digelar dalam HUT desa ini, Reno menuturkan, acara kontes modifikasi ini menjadi sarana desa mewadahi aspirasi para anak mudanya agar memiliki ruang menyalurkan hobi kreatifnya lebih terarah dan produktif.

Pihaknya pun terkejut kala pertama kali coba coba menggelar kontes itu saat HUT desanya tahun lalu, ternyata banyak sekali perajin custom di desanya yang unjuk karya. Ada sekitar 200 lebih motor custom kala itu diperlombakan.

"Karena baru pertama, kami masih bebaskan siapa saja yang bisa custom boleh ikut, tanpa batasan kelas tanpa batasan kapasitas mesin," ujar Reno.

Dari perhelatan Condongcatur Auto Contest pertama itulah, ujar Reno, perajin custom berbagai daerah seperti Temanggung, Semarang juga Solo ikut berdatangan menyaksikan dan berpartisipasi.

"Ini bisa menjadi potensi kreatif desa di masa datang, menumbuhkan perajin perajin custom yang kami harap makin mendunia dengan karya karyanya," ujarnya.

Ketua Panitia Condongcatur Auto Contest pada HUT ke-73 Desa Condongcatur, Yamin Mada Vembri mengatakan perhelatan tahun lalu berbagai jenis motor dengan beragam aliran mulai japstyle, cafe racer, tracker, hingga scramble dengan kapasitas mesin bebas turut serta.

"Tahun ini kami perluas acaranya tak hanya ajang pamer dan lomba, namun juga ada bursa jual beli dan sparepart," ujar Mada.

Mada menuturkan, tahun lalu sejumlah motor custom yang dipamerkan berhasil di jual dengan harga fantastis. Misalnya sebuah unit Kawasaki Mercy Binter custom yang diminati pengunjung lalu ditawar berhasil dilepas pemiliknya dengan harga Rp 30 jutaan. Kemudian sebuah custom Yamaha RX King juga dilepas pemiliknya Rp 22 juta setelah ada peminat yang menawarnya.

Mada mengatakan di desa Condongcatur sendiri terdapat tak kurang lima bengkel custom yang menjadi usaha gerak warganya. Terinspirasi berbagai acara modifikasi besar yang kerap dihelat di Yogya seperti Kustomfest, pihaknya ingin merintis bagaimana membuat acara itu di tingkat desa.

"Target kami tahun ini peserta bisa dua kali lipat dari tahun lalu, kami terbuka jika dari desa lain atau kota lain ikut serta sebagai ajang silaturahmi," ujarnya.

Syarat mengikuti ajang Condongcatur Auto Contest sendiri mudah. Yang penting memiliki karya custom dan lolos seleksi panitia untuk diperlombakan.

Warga yang juga pecinta otomotif Desa Condongcatur, Adit Bawor mengaku mengapresiasi penuh pemerintah desanya yang memberi wadah anak muda pecinta otomotifnya menunjukkan kreativitasnya.

"Meski ajang ini hanya di tingkat desa, tapi peserta datang dari berbagai daerah. Ini bisa menjadi ikon desa sekaligus menggerakkan industri kreatif desa bidang otomotif," ujarnya.

Wawan Priyanto

Wawan Priyanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus