Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mengatakan sudah mendirikan 616 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 1.401 Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 351 titik lokasi. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat target net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"PLN berkomitmen untuk konsisten mendukung dan mendorong gaya hidup ramah lingkungan khususnya di sektor transportasi melalui percepatan penyediaan infrastruktur kendaraan listrik seperti charging station," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan resminya, dikutip Tempo hari ini, Jumat, 14 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Darmawan mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk menurunkan emisi di sektor transportasi adalah melalui penggunaan kendaraan listrik. Dia menilai penggunaan kendaraan listrik ini dapat mengurangi 50 persen emisi karbon dan bisa menurunkan 75 persen biaya operasional.
Perbandingan emisi kendaraan listrik dan kendaraan BBM, yakni satu liter BBM setara dengan 1,5 kWh listrik. Kemudian untuk emisi karbon satu liter BBM adalah 2,4 kg Co2e, sementara untuk emisi karbon 1,5 kWh adalah 1,5 kg Co2e.
Darmawan mengatakan bahwa untuk menempuh jarak 10 kilometer menggunakan kendaraan listrik, dibutuhkan daya listrik sebesar 1,5 kWh. Bila diasumsikan tarif listrik sebesar RP 1.699,53 per kWh, maka biaya dibutuhkan untuk menempuh jarak 10 kilometer sebesar Rp 2.500.
Sementara, jika menggunakan mobil BBM untuk menempuh jarak 10 kilometer, dibutuhkan sekitar satu liter BBM dengan rata-rata harganya sekitar Rp 13.000 per liter.
Pilihan Editor: Honda Siapkan Lima Mobil Listrik di GIIAS 2023, Satu Bakal Diluncurkan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto