Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pedal gas berfungsi untuk mengontrol aliran bahan bakar ke mesin, yang mengatur kecepatan kendaraan. Saat pengemudi menginjak pedal gas, sensor akan mendeteksi gerakan tersebut dan mengirimkan sinyal ke unit kontrol mesin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selanjutnya unit kontrol mesin akan meningkatkan suplai bahan bakar ke mesin, memicu peningkatan putaran mesin dan kecepatan kendaraan. Pengemudi dapat mengatur seberapa dalam pedal gas diinjak untuk mengendalikan kecepatan mobil sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya, terkadang pedal gas pada mobil dapat mengalami masalah, seperti kurang responsif. Mengutip dari laman resmi Suzuki, berikut beberapa penyebab pedal gas terasa ngempos:
1. Kotoran di Tangki Bahan Bakar
Kotoran atau endapan yang terkumpul di dalam tangki bahan bakar dapat menjadi penyebab gas mobil tidak responsif. Partikel-partikel kotoran ini bisa menyumbat filter bahan bakar atau bahkan saluran bahan bakar di sistem injeksi.
Tersumbatnya filter bahan bakar mengakibatkan pasokan bahan bakar ke mesin terhambat. Kendaraan menjadi kesulitan mendapatkan bahan bakar yang cukup saat diperlukan dan bisa berujung pada kurangnya tenaga atau bahkan mati mesin.
2. Masalah pada Electric Injector
Electric injector adalah komponen penting dalam sistem injeksi bahan bakar yang mengatur penyemprotan bahan bakar ke dalam ruang bakar mesin. Jika ada masalah pada injektor, seperti sumbatan, kebocoran, atau gangguan elektrik, maka aliran bahan bakar bisa terganggu.
Saat injektor tidak menyemprotkan bahan bakar dengan benar atau mati sama sekali, gas mobil akan kosong, dan mengakibatkan mesin tidak berjalan atau mengalami kinerja yang buruk.
3. Mesin Mobil Overheat
Kinerja mesin akan terganggu karena suhu yang berlebihan dapat merusak komponen-komponen vital, seperti sensor-sensor dan sistem bahan bakar.
Kondisi overheat bisa mengakibatkan mesin bekerja lebih keras dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menjaga performa. Jika hal ini terus terjadi, mesin bisa menguras pasokan bahan bakar lebih cepat.
4. Lupa Mengisi Bahan Bakar
Kelalaian dalam mengisi bahan bakar merupakan perkara yang sederhana, tetapi sering menyebabkan gas mobil ngempos. Jika pengemudi lupa mengisi bahan bakar ketika indikator tingkat bahan bakar sudah rendah, mobil dapat mengalami mogok atau bahkan mesin mati.
5. Komponen Transmisi Mobil Mengalami Masalah
Gangguan pada sistem transmisi, seperti transmisi otomatis atau manual, dapat memengaruhi efisiensi penggunaan bahan bakar. Hal ini juga biasanya menjadi penyebab pedal gas tidak berfungsi dengan baik.
Ketika terjadi masalah pada transmisi, seperti slipping atau perpindahan gigi yang tidak lancar, mesin tidak dapat bekerja secara efisien dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Konsumsi bahan bakar pun menjadi lebih tinggi dan gas mobil lebih cepat habis.
Namun jangan cemas berlebihan, karena selalu ada solusi untuk kondisi ini. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan saat mendapati gas mobil tidak optimal, yaitu:
1. Ganti Filter Bahan Bakar Secara Berkala
Filter bahan bakar berfungsi untuk menyaring partikel kotoran dan kontaminasi lainnya dari bahan bakar sebelum mencapai injektor atau karburator. Jika filter tersumbat, aliran bahan bakar bisa terganggu, menyebabkan tekanan rendah dan pemborosan bahan bakar.
Anda dapat memastikan pasokan bahan bakar yang bersih dan efisien ke mesin dengan mengganti filter bahan bakar sesuai rekomendasi produsen. Penggantian filter juga bisa mencegah mobil ngempos di RPM rendah.
2. Periksa Tingkat Bahan Bakar
Memantau tingkat bahan bakar secara teratur adalah cara sederhana namun penting untuk menghindari mobil ngempos di RPM tinggi. Pastikan Anda selalu memiliki cukup bahan bakar dalam tangki sebelum memulai perjalanan.
Saat bahan bakar sudah mencapai batas kritis, segera cari stasiun pengisian bahan bakar terdekat untuk mengisi tangki. Kurangnya bahan bakar bukan hanya membuat gas mobil tidak optimal, tetapi juga bisa memicu mati mesin.
3. Melakukan Perawatan Rutin
Perawatan rutin secara keseluruhan adalah kunci untuk mengatasi dan mencegah berbagai masalah mobil, termasuk gas mobil yang terasa ngempos. Perawatan rutin juga membantu teknisi mengidentifikasi masalah potensial sebelum berkembang menjadi masalah lebih serius.
Mengikuti jadwal perawatan yang direkomendasikan oleh produsen akan membantu menjaga kinerja dan efisiensi kendaraan. Cara mengatasi gas mobil ngempos, yaitu dengan memperhatikan jadwal pergantian oli, pemeriksaan sistem bahan bakar, sistem pendingin, dan lain sebagainya.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto