Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua pucuk pimpinan Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo - Mahfud Md atau TPN Ganjar-Mahfud menyatakan mereka mengalami kendala logistik untuk berkampanye selama pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Selama kampanye di berbagai daerah, alat peraga kampanye pasangan tersebut terbilang minm
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Penjadwalan TPN Ganjar-Mahfud, Aria Bima, menyatakan bahwa mereka memang tak memiliki banyak logistik dalam berkampanye. Dalam setiap kunjungan Ganjar atau pun Mahfud ke daerah, tim dari pusat tak menyediakan logistik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Alat peraga, ya, rakyat tidak bisa dilemahkan semacam itu. Media sekarang jadi alat peraga yang mujarab. Logistik yang kita punya aja, tapi memang tidak ada desain logistik yang dibuat dari pusat. Kami gotong royong,” kata Aria kepada Tempo saat ditemui di kawasan Menteng, pada Senin, 1 Januari 2024.
Menurut Aria Bima tim pusat saat ini memang hanya menyediakan desain sablon untuk didistribusikan ke daerah. Sampai di daerah, relawan di sana dipersilakan untuk mencetak.
”Kalo di daerah tidak ada duit, ya, tidak usah cetak,” kata Aria.
Dana Kampanye Ganjar-Mahfud kalah dari Prabowo-Gibran
Berdasarkan laporan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pekan lalu soal dana kampanye untuk para calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024, pasangan Ganjar-Mahfud hanya memiliki dana kampanye Rp 23.375.920.999.
Sementara, kubu Anies-Muhaimin disebut paling kecil soal pendanaan. Anies-Muhaimin hanya memiliki dana kampanye Rp 1.000.000.000. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki dana kampanye Rp 31.438.800.000.
Wakil Ketua Tim Pemenangan (TPN) Ganjar-Mahfud, Jenderal (Purn) Andika Perkasa pun mengakui kurangnya logistik yang dimiliki timnya. Menurut Andika, hal itu terlihat dari jumlah kaus yang bisa mereka buat dibandingkan dengan jumlah pemilih.
“Kalau itu pasti (terkendala logistik). Kemampuan kami membuat APK, misalnya membuat kaus itu jauh dari jumlah pemilih. Wah jauh sekali,” kata Andika kepada Tempo saat ditemui usai kegiatan Ganjar-Mahfud 45 Hari Menuju Kemenangan di Djakarta Theater, pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Andika menyebut dalam memproduksi kaus untuk berkampanye, dari jumlah pemilih yang ada di Indonesia, TPN hanya bisa menjangkau 10 persen.
“Hanya mampu 10 persen. Jadi itulah kemampuan kami sebenarnya,” kata Andika.
Meski demikian, Andika mengatakan kondisi seperti itu tidak membuat pihaknya merasa kecil hati. Menurut dia, para pemilih tidak selalu bergantung dari pemberian kaus dari pasangan Ganjar-Mahfud.
“Karena orang memilih tidak hanya didasarkan dapat atau tidaknya kaus. Kami berharap itu,” kata Andika.
Sementara itu, Andika menyatakan pihaknya masih terus mengevaluasi strategi kampanye untuk merespon hasil survei yang menyebutkan elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud masih rendah.
“Semua saling mengingatkan bahwa kita hanya punya 45 hari lagi, semua harus dilakukan kalau kita mau melihat Mas Ganjar dan Pak Mahfud menang,” kata Andika.
Ganjar-Mahfud merupakan pasangan nomor urut 3 dalam Pilpres 2024.