Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pilpres

Isu 2 Poros Koalisi dalam Pilpres 2024, Pengamat: Kemungkinan Besar Ganjar lawan Prabowo

Pengamat menilai Ganjar dan Prabowo akan bertarung pada Pilpres 2024 jika hanya diikuti dua poros koalisi.

23 September 2023 | 22.18 WIB

Tiga bakal calon presiden yang akan bersaing dalam Pemilu 2024, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan masing-masing menlaporkan harta kekayaannya dalam LHKPN tahun 2022. Berikut laporan harta kekayaan mereka. TEMPO
Perbesar
Tiga bakal calon presiden yang akan bersaing dalam Pemilu 2024, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan masing-masing menlaporkan harta kekayaannya dalam LHKPN tahun 2022. Berikut laporan harta kekayaan mereka. TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menanggapi soal wacana Pilpres 2024 hanya akan diikuti oleh dua pasangan calon saja. Dia memprediksi duel akan terjadi antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Itu jauh lebih mungkin,” kata Adi dalam dalam talkshow Total Politik di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu, 23 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adi menilai duel itu sangat mungkin terjadi karena dua alasan. Pertama, menurut dia, wacana untuk menduetkan Ganjar dengan Prabowo sebagai satu pasangan calon sangat tidak mungkin.

Pasalnya, menurut dia, baik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pengusung Ganjar maupun Partai Gerindra sebagai pengusung Prabowo tak akan mau jika jagoannya hanya mendapatkan kursi calon wakil presiden.  Adi menyebut kedua partai telah menetapkan jagoannya sebagai capres adalah harga mati.  

“Sampai kiamat pun tidak akan pernah terjadi,” kata dia.

Dia menilai hal itu hanya akan bisa terjadi jika Presiden Jokowi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Prabowo Subianto duduk bersama dan berunding soal duet tersebut.

Pasangan AMIN diragukan akan bertarung

Alasan kedua, menurut Adi, masih ada keraguan Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan maju pada Pilpres 2024. Adi melihat rekam jejak Muhaimin yang kerap melompat-lompat koalisi. 

Meskipun telah ditetapkan sebagai pendamping Anies, dia menilai Muhaimin dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih mungkin pindah ke koalisi lain. 

“AMIN ini tidak yakin bisa berlayar di 2024,” kata Adi. "Sebelum ada pengumuman resmi kandidat Capres dan Cawapres di Pemilu 2024 dari KPU kemungkinan ini bisa terjadi." 

Menanggapi kemungkinan batalnya Koalisi Perubahan bertarung pada Pilpres 2024, Politikus Partai Nasdem, Bestari Barus, menyatakan dirinya akan mencatat itu sebagai pengkhianatan demokrasi dari para pihak.

“Saya menyayangkan para pihak ini,” kata Bestari di kesempatan yang sama.

Namun, Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta itu meyakini Koalisi Perubahan akan tetap solid. Bahkan, dia mengaku heran dengan kemunculan wacana Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua pasangan calon saja. 

Dia bahkan menuding hal itu sengaja dimunculkan karena ada ketakutan dari calon lawan mereka jika Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar benar-benar maju pada Pilpres 2024.

Selanjutnya, peta koalisi jelang Pilpres 2024

Ganjar Pranowo merupakan calon presiden yang diusung oleh PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Perindo. Hingga saat ini, koalisi ini belum menentukan siapa yang akan menjadi calon wakil presiden meskipun sejumlah nama seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno hingga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md sudah disebut. 

Sementara Prabowo Subianto merupakan calon presiden yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju. Koalisi ini terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora dan Partai Demokrat.

Sama seperti Ganjar,  Prabowo juga belum menentukan siapa yang akan menjadi pendampingnya pada PIlpres 2024. Sejumlah nama seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Ketua Umum Partai Demorkat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut berpeluang mendampingi Prabowo. 

Satu-satunya pasangan yang sudah jadi dan siap didaftarkan ke KPU untuk bertarung pada Pilpres 2024 adalah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Pasangan ini diusung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, PKB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus