Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan pihaknya tak mempermasalahkan jika Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, masuk ke dalam kandidat calon wakil presiden pendampung calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo. Meskipun PKB telah berkoalisi dengan Gerindra, Muzani menyatakan bahwa penyebutan nama Muhaimin itu merupakan urusan PDIP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu urusan PDI Perjuangan," kata Muzani saat ditemui di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, 24 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PKB sebelumnya telah bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra. Kedua partai pun telah mendeklarasikan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden yang akan mereka usung pada Pilpres 2024.
Muzani sebut hubungan Prabowo dengan Muhaimin baik-baik saja
Muzani mengatakan tak khawatir masuknya nama Muhaimin dalam daftar kandidat cawapres PDIP akan menggoyahkan koalisi mereka. Dia menyatakan komunikasi antar Gerindra dan PKB saat ini berjalan intensif.
"PKB dengan Gerindra komunikasinya masih hangat, dan masih mempercayai, saling menghargai," kata Muzani.
Selain itu, dia juga menyatakan hubungan personal diantara kader kedua partai pun berjalan dengan baik. Dia menyatakan hubungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Muhaimin terjalin dengan baik, begitu juga di tingkat bawah.
"Insya Allah cukup bagus. Saling mempercayai. Hubungan itu kan saling mempercayai satu sama lain," kata dia.
Bukti hubungan kedua partai baik, kata Muzani, bisa dilihat dari kehadiran Prabowo Subianto saat acara hari lahir (Harlah) PKB ke-25 di Solo Ahad lalu. Selain itu, dia menyatakan Muhaimin juga sempat beberapa kali mendatangi kediaman Prabowo.
"Ya kehadiran pak Prabowo kemarin di solo, kemudian kedatangan Pak Muhaimin beberapa kali ke tempat pak Prabowo itu bagian dari cara kita merawat hubungan satu sama lain," kata Muzani.
Selanjutnya, Muzani sebut Muhaimin tetap menjadi kandidat utama cawapres pendamping Prabowo
Muzani tak menampik informasi soal syarat yang diajukan PKB menyoal koalisi mereka. PKB sebelumnya menyatakan akan berkoalisi kepada siapapun mau nerima Muhaimin menjadi calon wakil presiden.
"Ya memang, itu yang kita dengar, kita rasakan, dan menjadi pembicara, dan kami sangat menghargai," kata Muzani.
Dia pun mengulangi pernyataannya beberapa waktu lalu. Menurut Muzani, hingga saat ini Muhaimin merupakan kandidat paling utama sebagai pendamping Prabowo.
"Berkali-kali mengatakan bahwa ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa adalah orang yang memegang posisi paling utama," ucapnya.
Puan sebut Muhaimin sebagai satu dari lima kandidat cawapres pendamping Ganjar
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyatakan partainya telah mengerucutkan daftar cawapres pendamping Ganjar Pranowo menjadi lima kandidat saja. Nama Muhaimin Iskandar, kata Puan, masuk dalam lima kandidat terseut.
"Sekarang sudah mengerucut lima nama, salah satunya Cak Imin," kata Puan usai menghadiri puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) Ke-25 PKB di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Ahad, 23 Juli 2023.
Empat nama lainnya adalah Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Pernyataan Puan itu pun disambut hangat oleh Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid. Dia tak menutup kemungkinan partainya pindah koalisi asalkan Muhaimin menjadi cawapres.
"Ya, dengan syarat di atas (menjadi cawapres). Logikanya begitu (pindah koalisi)," kata Jazilul, Senin, 24 Juli 2023.
"PKB hanya akan berkoalisi dan melanjutkan koalisi dengan partai apa pun dengan syarat Gus Imin menjadi bacapres atau bacawapres. Itulah yang jadi syarat untuk berjuang bersama PKB," ujar dia.
Posisi Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto sebelumnya dinilai terancam setelah Partai Amanat Nasional (PAN) menyodorkan nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick dinilai lebih berpeluang menjadi pendamping Prabowo karena elektabilitasnya lebih tinggi dari Muhaimin.