Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ledakan Amunisi di Garut: Komisi I DPR RI Jadwalkan Panggil Panglima TNI

Ledakan amunisi TNI di Garut akibatkan 13 orang tewas, 4 di antaranya adalah anggota TNI. Komisi I DPR RI angkat suara.

16 Mei 2025 | 18.22 WIB

Keluarga Almarhum Mayor (Cpl) Anda Rohanda saat upacara pemakaman militer di pemakaman keluarga, Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 13 Mei 2025. Prajurit Gupusmu III Jakarta tersebut merupakan salah satu dari 13 korban jiwa dalam musibah ledakan saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Antara/Novrian Arbi
Perbesar
Keluarga Almarhum Mayor (Cpl) Anda Rohanda saat upacara pemakaman militer di pemakaman keluarga, Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 13 Mei 2025. Prajurit Gupusmu III Jakarta tersebut merupakan salah satu dari 13 korban jiwa dalam musibah ledakan saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Antara/Novrian Arbi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan amunisi tua miliki Tentara Nasional Indonesia (TNI) terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin pagi, 12 Mei 2025. Sejauh ini ada dugaan yang menyebabkan ledakan ini terjadi, reaksi lambat dari sisa amunisi tua atau persiapan detonasi di awal pemusnahan yang tidak benar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Bisa jadi ini terjadi ketika persiapan detonasi, saat wiring. Tapi, saya belum mendapat informasi apakah menggunakan electric detonator atau timed explosive,” kata Denny AJD, pengamat persenjataan kepada Tempo, Selasa, 13 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada korban dari masyarakat sipil dalam kesalahan peledakan amunisi ini membuat DPR angkat bicara. Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menyebutkan bahwa aparat militer harus lebih peduli dan beranggung jawab dengan asetnya apalagi jika itu berada di kawasan pemukiman sipil. 

"Komisi I DPR RI akan terus memperbarui dan mengawasi sistem pengelolaan amunisi dan gudang persenjataan sebagai bagian dari upaya menjaga keselamatan prajurit dan masyarakat," tambah Amelia dilansir dari Antara, 13 Mei 2025.

Selain pembaruan dan pengawasan sistem, Amelia juga mengungkapkan bahwa ia akan mendorong Kemetrian Pertahanan dan Pimpinan TNI agar segera merelokasi gudang amunisi. Baginya, tata letak gudang amunisi ini adalah tindakan berbahaya dan ledakan di Garut tidak menutup kemungkinan akan memberikan ledakan susulan. 

Budisatrio Djiwandono selaku Wakil Ketua Komisi I DPR RI juga mendorong agar investigasi atas ledakan amunisi di Garut ini dilakukan segera. Investigasi ini juga meliuti audit seluruh Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pengelolaan amunisi dan pemusnahan amunisi yang kedaluwarsa. 

Selayaknya menjadi anggota DPR Budisatrio mengungkpakan bahwa perlindungan masyarakat sipil harus menjadi yang utama, terutama jika itu berada di lingkungan daerah aktif kegiatan militer. Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi dan pembatasan akses ke lokasi aktivitas militer untuk mencegah kejadian yang sama terjadi. 

"Keselamatan seluruh unsur, baik militer maupun sipil, menjadi yang utama dalam setiap kegiatan serupa maupun aktivitas militer lainnya," katanya dikutip dari Antara, 13 Mei 2025.

Utut Adianto yang juga berada di dalam Komisi I DPR RI sudah menjadwalkan pemanggilan kepada Panglima TNI, Pandam Siliwangi bersama jajaran komandannya. Pemanggilan ini mereka tujukan untuk melakukan evaluasi dalam pengawasan logistik TNI.

"Kami akan panggil segera. Mudah-mudahan sebelum masa sidang ini (selesai)," kata Utut ditemui di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 14 Mei 2025. Baginya, ini bukanlah kesalahan teknis, melainkan sebuah keteledoran kerja karena ledakan ini adalah sifat ceroboh dan tidak boleh dibiarkan.

Sejauh ini, seluruh korban ledakan amunisi di Garut sudah selesai diidentifikasi. Korban ledakan yang merupakan anggota TNI aktif sudah diberikan upacara pemakaman dan korban masyarakat sipil sebagain sudah diserahkan kepada keluarga, 9 orang warga tersebut merupakan warga asal Jawa Barat sendiri. 

Dani Aswara dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Deretan Ledakan Amunisi yang Pernah Terjadi di Indonesia

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus