Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Tangerang - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta mencatat sekitar seratusan difabel telah menggunakan layanan keimigrasian bagi pemohon berkebutuhan khusus dalam membuat paspor atau Pintas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Romi Yudianto mengatakan, sejak meluncur beberapa bulan lalu, program Pintas efektif memenuhi kebutuhan pembuatan paspor difabel. "Program Pintas merupakan sebuah inovasi untuk menghadirkan pelayanan yang semakin ramah hak asasi manusia," kata Romi Yudianto kepada Tempo, Kamis 25 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemohon berkebutuhan khusus yang memanfaatkan program Pintas akan mendapatkan jalur khusus ketika membuat paspor. Seratusan pembuat paspor berkebutuhan khusus ini, menurut Romi, cukup banyak jika dibandingkan dengan saat pandemi dan sebelum pandemi Covid-19.
Jika sebelum pandemi, pembuatan paspor tidak dibatasi dan mampu melayani lebih dari seratus pemohon perhari. Namun, sejak pandemi, kantor Imigrasi Soekarno-Hatta hanya melayani 50 pemohon paspor per hari. "Kami membatasi kuota 50 paspor per hari," kata Romi.
Untuk menunjang program Pintas, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta memberikan pembekalan berupa pelatihan bahasa isyarat kepada petugas Imigrasi yang bekerja di bidang pelayanan keimigrasian. "Pelatihan bahasa isyarat ini melibatkan Pusat Bahasa Isyarat Indonesia atau Pusbisindo," ujarnya. Kantor Imigrasi juga menyiapkan petugas alih bahasa Mandarin, bahasa Inggris, dan bahasa Arab.
Romi melanjutkan, layanan ramah hak asasi manusia juga telah diaplikasikan lewat berbagai fasilitas bagi penyandang disabilitas. Di antaranya ruang tunggu prioritas, ruang pelayanan prioritas, serta konter prioritas di Tempat Pemeriksaan Imigrasi atau TPI Soekarno-Hatta.
Baca juga:
Petugas Kebersihan Bandara Soekarno-Hatta Temukan Cek Senilai Rp 35,9 Miliar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.