Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta – Sudah banyak penyandang disabilitas yang bepergian sendiri menggunakan pesawat tanpa disertai pendamping. Penyediaan aksesibilitas dan layanan yang semakin baik dari staf bandara dan maskapai penerbangan, turut mewujudkan kemandirian mobilitas bagi penyandang disabilitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, ada kondisi tertentu yang membuat penyandang disabilitas harus didampingi ketika berpergian dengan pesawat. Berikut 6 di antaranya, seperti dipaparkan pengamat penerbangan, Alvin Lie, dalam buku Fasilitas dan Prosedur Pelayanan Angkutan Udara Bagi Penumpang Berkebutuhan Khusus:
1. Mampu bergerak ke pintu darurat.
Selama penumpang dengan disabilitas mampu menuju ke pintu darurat dengan teknik dan cara mereka, penumpang dengan disabilitas tidak memerlukan pendamping ketika terbang. Bila sebaliknya, maka penumpang dengan disabilitas wajib membawa pendamping. Sebab, kemampuan ini sangat diperlukan bila tiba-tiba penerbangan menghadapi keadaan yang memerlukan proses evakuasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. Mampu bergerak sendiri menuju ke kamar kecil
Penumpang dengan disabilitas wajib membawa pendamping bila dengan teknik dan cara mereka sendiri tidak lagi mampu menuju kamar kecil di pesawat. Dalam keadaan ini, penumpang dengan disabilitas harus dapat memperkirakan kemampuan mereka.Ilustrasi pesawat. Fodors.com
3. Mampu melepaskan sabuk pengamannya sendiri. Penumpang dengan disabilitas wajib membawa pendamping bila dengan cara biasa atau teknik unik sendiri tidak lagi mampu melepaskan sabuk pengaman yang terpasang di kursi penumpang.
4. Mampu meraih dan mengenakan rompi penyelamat
Pendamping sangat dibutuhkan dan wajib menemani penumpang dengan disabilitas, bila dengan cara biasa atau tehnik sendiri, penumpang dengan disabilitas tidak mampu lagi meraih dan mengenakan rompi penyelamat. Peran pendamping menjadi sangat penting saat harus terjadi proses evakuasi di tengah perjalanan.
5. Mampu meraih dan mengenakan masker oksigen. Peran pendamping kembali diperlukan bila penumpang dengan disabilitas tidak lagi mampu meraih dan mengenakan masker oksigen.
Baca: Fasilitas Buat Penyandang Disabilitas di Layanan Penerbangan
6. Penyandang disabilitas perlu membawa pendamping bila dengan cara biasa atau tehnik mereka sendiri sudah tidak lagi mampu menekan tombol pemanggil awak kabin. Peran pendamping menjadi sangat penting, bila penumpang dengan disabilitas membutuhkan pelayanan khusus seperti selimut, makanan atau minuman yang biasa dilakukan awak kabin.