Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan kelahiran 28 September 1947 di Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatera Utara. Ia pernah bersekolah di SMA Penabur. Berdasarkan maritim.go.id, Di sinilah ia kemudian menjadi salah satu pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) yang menghimpun pelajar dan mahasiswa menentang Orde Lama dan PKI.
Pada 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Luhut banyak menghabiskan karir militernya di Kopassus TNI AD. Di kalangan militer sering juga disebut Detasemen 81. Menukil kanal Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya; Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Ketika menjadi perwira menengah, Luhut memiliki pengalaman berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia. Hal inilah yang memberikannya bekal untuk untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus.
Adapun pelatihan-pelatihan militer yang pernah ia ikuti yaitu, Royal Army Special Air Service (Inggris, 1981), Shooting & Anti-Terror Instructor Training (Jerman Barat, 1981), Counter-Terrorism and Special Operations Course, Grenzschutzgrupppe 9 (GSG-9) German Federal Police (Jerman Barat, 1981), hingga Guerrilla & Counter-Guerrilla Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces (Amerika Serikat, 1978).
Sedangkan beberapa jabatan militer yang pernah ia lakoni yaitu, Komandan Peleton Batalyon Siliwangi di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan Dan Penumpasan PGRS/Paraku (1972), Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974), hingga Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986).
Memasuki tahun 1990-an ia pernah menjabat sebagai Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, Meraih Prestasi Sebagai Komandan Korem Terbaik Di Indonesia (1995), Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996-1997), dan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997-1998).
Hari ini Luhut Binsar Pandjaitan merayakan hari jadinya ke-74 tahun. Selama ia menjadi prajurit TNI, Luhut sudah banyak menduduki jabatan strategis di militer dan mengikuti pelatihan di luar negeri. Pangkat kemiliteran terakhir yang ia peroleh adalah Jenderal bintang 4.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Kubu Luhut Buka Peluang Berdamai dengan Haris, Begini Syaratnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini