Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hawa pagi menggigilkan Palu pada Senin dua pekan lalu. Dari arah utara sebuah sepeda motor hitam meraung di kesenyapan Jalan Wolter Monginsidi. Penumpangnya dua pria bertutup muka ala ninja. Berhenti di bangunan nomor 76—toko material Sinar Sakti—pria di boncengan turun dari motor lalu mencabut pistol. Dua pelor mendesing. Dor, dor.… Satu butir menembus pelipis Irianto Kongkoli, 50 tahun. Pendeta itu roboh bersimbah darah tewas seketika.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo