Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Akun Google Scholar milik Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional (Unas), Kumba Digdowiseiso, tidak bisa diakses. Google scholar adalah mesin pencari akademik yang dapat digunakan untuk menemukan artikel-artikel ilmiah dari berbagai sumber. Para akademisi seperti dosen dan mahasiswa biasanya memiliki akun Google Scholar. Mereka membagikan karya ilmiahnya melalui Google Scholar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hilangnya akun Kumba masih dalam suasana kasus yang menimpa Guru Besar Unas ini. Kumba sebelumnya diduga mencatut nama dosen Universitas Malaysia Terengganu (UMT) dalam publikasi ilmiahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelum hilang, berdasarkan hasil pencarian Google Scholar, Kumba Digdowiseiso tercatat mempublikasikan 160 jurnal di 2024.
Tempo awalnya menerima informasi bahwa akun Google Scholar Milik Kumba hilang pada Kamis 18 April 2024 pagi. Tempo lalu mencoba menuliskan nama 'Kumba Digdowiseiso Google Scholar' di mesin pencarian Google. Nama Kumba Digdowiseiso di Google Scholar muncul di pencarian paling atas.
Tempo mencoba masuk ke situs tersebut namun hanya memperlihatkan background berwarna putih dengan tulisan '404. That’s an error'. Kode 404 biasanya muncul karena situs tertuju tidak dapat ditemukan atau alamatnya sudah tidak ada karena dihapus
Tempo mencoba menghubungi Kumba untuk dimintai konfirmasi. Namun, Kumba belum merespons hingga berita ini diunggah.
Tidak hanya itu, Unas juga diduga menghapus informasi mengenai Kumba. Unas diduga menghapus berita kegiatan penyerahan surat keputusan guru besar Kumba yang sebelumnya diunggah dalam www.unas.ac.id. Saat dicek situs tersebut juga hanya menayangkan tulisan 404.
Kepala Hubungan Masyarakat, Unas, Marsudi, membantah, ada upaya untuk menghapus informasi mengenai Kumba. Namun, ia tidak bisa menjelaskan alasan situs tersebut tidak lagi menampilkan informasi Kumba. Alasannya, Marsudi tidak begitu paham.
"Saya kurang tahu, mungkin memang lagi ada maintenance," kata Marsudi saat dihubungi, Kamis 18 April 2024.
Sebelumnya, Retraction Watch menuliskan laporan bahwa Kumba mencatut nama asisten profesor keuangan di Universiti Malaysia Terengganu, Safwan Mohd Nor. Safwan sama sekali tidak mengenal nama Kumba.
“Kami bahkan tidak tahu siapa orang ini,” kata Safwan Mohd Nor dikutip dari Retraction Watch, Jumat 12 April 2024.
Nama Safwan tercantum di empat publikasi ilmiah yang tidak diindeks oleh Web of Science milik Clarivate. Ia menduga, publikasi ilmiah itu bermasalah. “Sepertinya ini seperti jurnal penipuan atau predator,” kata Safwan.
Ada nama 24 staf di Universiti Malaysia Terengganu yang tanpa sepengetahuan mereka masuk dalam daftar penulis di publikasi ilmiah Kumba. Berdasarkan profil Google Scholar, Kumba juga telah menerbitkan setidaknya 160 makalah di 2024.