Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Anak Bungsu AR Baswedan Ceritakan Perjuangan Ayahnya

AR Baswedan menjadi salah satu tokoh yang tahun ini mendapat gelar pahlawan nasional dari pemerintah.

8 November 2018 | 17.52 WIB

Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pemberian gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 8 November 2018. Salah satu di antaranya adalah kakek dari Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan. TEMPO/Subekti.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pemberian gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 8 November 2018. Salah satu di antaranya adalah kakek dari Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Samhari Baswedan tersenyum lebar sambil menjabat tangan Presiden Joko Widodo. Dia mengucapkan terima kasih atas apresiasi pemerintah yang menganugerahkan gelar pahlawan nasional untuk ayahnya, Abdurrahman Rasyid Baswedan atau AR Baswedan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Samhari mengingat ayahnya sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, Abdurrahman aktif menyatukan kelompok keturunan Arab. "Bapak berusaha meyakinkan bahwa mereka orang Indonesia karena lahir dan hidup di Indonesia," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 8 November 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Abdurrahman juga berjuang di bidang politik. Dia bersama Agus Salim, Nazir Pamuntjak, dan Moh Rasidin terbang ke Mesir untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan atas Indonesia. Mereka berhasil dan Mesir menjadi negara pertama yang mengakui Indonesia.

Abdurrahman kemudian harus membawa dokumen pengakuan tersebut kembali ke Indonesia. Namun saat itu Belanda menggempur. "Jadi dokumen dimasukkan bapak ke kaos kaki, di bawah telapaknya," kata Samhari. Untungnya, prajurit tak menemukan dokumen itu sehingga ia bisa menyerahkannya kepada Amir Syarifuddin untuk diberikan kepada Soekarno.

Samhari mengatakan ayahnya melanjutkan perjuangan setelah kemerdekaan dengan bergabung bersama Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Setelahnya dia berkiprah sebagai Ketua Dewan Dakwah.

Menurut Samhari, perjalanan Abdurrahman mengajarkan dirinya untuk selalu berjuang. "Kami diberi tahu orang bisa berbakti dengan berbagai cara," kata dia.

Abdurrahman Baswedan menerima gelar pahlawan bersama lima tokoh lainnya. Mereka adalah Kasman Singodimedjo dari Jawa Tengah, Depati Amir dari Bangka Belitung, Syam'un dari Banten, Agung Hajjah Andi Depu dari Sulawesi Barat, dan Pangeran Mohammad Noor dari Kalimantan Selatan.

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus