Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus bertemu dengan lebih dari seratus difabel dan kaum marjinal di kantor Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Kamis, 5 September 2024. Fransiskus mengatakan kelompok ini memiliki tempat spesial bagi gereja Katolik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paus mengibaratkan para difabel dan kelompok marjinal sebagai bintang kecil yang terang di langit. “Mereka adalah anggota paling berharga di gereja,” kata Fransiskus, Kamis, 5 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam berbagai seruan terhadap gereja, Paus sebelumnya menyampaikan agar para umat Katolik menerima dan menghargai satu sama lain, apa pun kondisinya. Pencipta, kata Fransiskus, menciptakan makhluk hidup dengan berbagai keragamannya.
Fransiskus menyapa kelompok berkebutuhan khusus setelah melakukan kunjungan di Masjid Istiqlal, Jakarta. Ia sempat berbincang dengan sejumlah hadirin. Seorang hadirin penyandang difabel, Andrew, bercerita bahwa ia merasakan kondisi itu sejak kecil. Namun, keluarganya sangat mendukung keadaannya, juga memberikan pendampingan.
Mendengar itu, Fransiskus menyalami Andrew yang tampak masih remaja. Paus juga menyalami semua hadirin; satu demi satu. Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo bercerita, Fransiskus selalu meminta bertemu difabel dan kelompok marjinal ketika berkunjung ke sebuah negara.
Dalam perjalanan kerasulan ke Korea Selatan pada 2015 lalu, Suharyo yang ikut mendampingi Paus menyaksikan pemimpin umat Katolik sedunia itu turun dari mobil dan menyalami tunawisma.
Jorge Mario Bergoglio—nama asli Paus—menyerukan agar para umat gereja menyadari bahwa semua orang, apa pun kondisinya, memiliki perannya masing-masing. Paus yang terpilih dalam konklaf 2013 itu mengingatkan para umatnya untuk berkomitmen saling menjaga.
“Jangan pernah menjadi lelah untuk saling mengasihi dan menjadikan hidup kita hadiah untuk orang lain,” kata Fransiskus.
Pilihan Editor: Pesan Tersirat untuk Kawan Lama