Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Cak Imin Terbuka Ngopi Bareng PBNU: Anda Sopan, Saya Segan

Menjelang Muktamar, ramai disorot mengenai konflik antara PKB dan PBNU.

15 Agustus 2024 | 17.21 WIB

Steering Committee (SC) Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Faisol Riza (tengah) menyampaikan pandangannya disaksikan, Sekretaris SC Syaiful Huda, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar PKB Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Sekretaris OC Zainul Munasichin saat Rapat Panitia Muktamar sekaligus peluncuran logo Muktamar PKB di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024. PKB akan menggelar Muktamar pada 24-26 Agustus 2024 di Bali. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Steering Committee (SC) Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Faisol Riza (tengah) menyampaikan pandangannya disaksikan, Sekretaris SC Syaiful Huda, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar PKB Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Sekretaris OC Zainul Munasichin saat Rapat Panitia Muktamar sekaligus peluncuran logo Muktamar PKB di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024. PKB akan menggelar Muktamar pada 24-26 Agustus 2024 di Bali. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan terbuka untuk berdiskusi atau ngopi bareng dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebelum muktamar PKB dilaksanakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Lebih baik, kalau ngajak ngopi baik, api niatnya yang sopan. Anda sopan, saya segan. Anda kurang ajar, saya hajar," kata Cak Imin kepada wartawan usai pertemuannya dengan pengasuh pondok pesantren Daarul Rahman Syukron Makmun Di pondok pesantren Daarul Rahman, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis pagi 15 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ditanya awak wartawan ihwal islah, Cak Imin menyatakan tidak ada islah. "Apa urusannya? PBNU urusan sendiri, kita (PKB) sendiri. Apanya yang diislahkan?," ujarnya.

Cak Imin pun menegaskan PKB dan PBNU tidak punya hubungan organisasi. Menurut dia, hubungan yang ada hanya kultural, aspirasi, dan historis.

Di sisi lain, PKB dan PBNU punya Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) masing-masing. Sebagai partai politik, PKB dilindungi oleh Undang-undang tentang Parai Politik, sedangkann PBNU mengacu pada Undang-undang tentang Ormas.

Karena itu, menurut Cak Imin, PBNU tidak boleh ikut campur dalam mengurusi PKB. "Tidak boleh ikut-ikut campur tangan mengurusi PKB," ujarnya seraya mengajak PBNU untuk taat konstitusi.

Menjelang Muktamar pada 23-24 Agustus mendatang, PKB diterpa isu perselisihan dengan PBNU. Pada Senin, 12 Agustus 2024, sejumlah kiai meminta PKB berbenah karena dianggap semakin jauh dari marwah partai.

Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf, juga ikut mengkritik kepemimpinan Cak Imin sebagai ketua umum. “PKB ini seperti partai yang dipimpin oleh raja,” kata Yahya, Rabu, 14 Agustus 2024.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda meminta PBNU tidak mengintervensi urusan PKB meski sama-sama berbasis Nahdliyin. Apalagi dalam muktamar nanti, salah satu agenda besarnya adalah pemilihan ketua umum.

Huda mengklaim saat ini Cak Imin masih menjadi satu-satunya calon. Cak Imin telah menjabat ketua umum PKB sejak 2005. "Sampai saat ini belum ada kandidat lain selain Gus Muhaimin," kata Huda di kantor DPP PKB, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 13 Agustus 2024.

MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus