Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengikuti upacara 17 Agustus di Istana Negara memberikan kebahagiaan tersendiri bagi penyandang disabilitas. Meski tahun ini pandemi Covid-19 membuat upacara HUT RI ke-75 berlangsung secara virtual melalui aplikasi Zoom, kondisi itu tidak mengurangi antusiasme peserta upacara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya hampir enggak bisa tidur tadi malam karena terus membayangkan upacara hari ini," ujar Yuktiasih Proborini, Pendiri Organisasi Penyandang Disabilitas Sejiwa Berbagi dalam Keterbatasan asal Semarang, Jawa Tengah, kepada Tempo seusai upacara, Senin 17 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yuktiasih dan peserta upaacara lain memperoleh undangan dari Sekretariat Presiden sejak beberapa pekan lalu. Undangan tersebut berisi jalur pendaftaran bagi masyarakat yang ingin mengikuti upacara 17 Agustus bersama Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi. Panitia akan menghubungi peserta yang telah mendaftar kemudian dimasukkan ke dalam grup percakapan WhatsApp.
"Di dalam grup percakapan itu kami berkenalan satu sama lain. Dua kali mengikuti gladi bersih sebelum upacara di hari H," kata perempuan pengguna kursi roda ini. Para peserta upacara diharapkan memakai baju daerah masing-masing. Bila tidak memiliki baju daerah, peserta dapat memakai batik. "Saya memilih memakai kebaya merah dan kain batik."
Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-75 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 17 Agustus 2020. Upacara Detik-detik Proklamasi ini juga hanya dihadiri oleh Presiden Joko Widodo selaku Inspektur Upacara dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang disiarkan secara live streaming. TEMPO/Subekti.
Dalam kesempatan upacara virtual bareng Presiden Joko Widodo tersebut, konsultan disabilitas untuk daerah Semarang ini menilai pemerintah sudah menerapkan prinsip kesetaraan bagi penyandang disabilitas. Dia mencontohkan, adanya juru bahasa isyarat dan mengajak penyandang disabilitas sebagai peserta upacara.
Instruksi dari protokoler atau pembawa acara, menurut Yuktiasih, juga memperhatikan kondisi peserta upacara yang tidak semuanya sama. "Seperti saat presiden datang dan hormat bendera, kami yang menggunakan kursi roda kan tidak dapat berdiri. Pembawa acara kemudian mengatakan, 'silakan bapak ibu tetap berada pada kondisi yang paling nyaman'," kata Yuktiasih.
Total jumlah peserta upacara virtual HUT RI ke-75 ini sebanyak 17.845 orang. Ada yang masih remaja sampai lansia, dan beberapa duta besar dari negara sahabat. Setelah mengikuti upacara bersama Presiden Joko Widodo, para peserta juga dapat mengikuti kuis virtual.