Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Eks Penyidik Harap DPR Tak Pilih Capim KPK Bermasalah dan Calon Titipan

Sejumlah nama figur yang lolos seleksi akhir capim KPK dinilai memiliki rekam jejak kurang baik.

2 Oktober 2024 | 09.21 WIB

Presiden Jokowi menerima panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk terima nama-nama calon pimpinan dan calon dewan pengawas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada 1 Oktober 2024. Istimewa
Perbesar
Presiden Jokowi menerima panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk terima nama-nama calon pimpinan dan calon dewan pengawas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada 1 Oktober 2024. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau capim KPK hasil seleksi Pansel telah diterima Presiden Joko Widodo pada Selasa, 1 Oktober 2024. Jokowi bakal menyerahkan nama-nama itu ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan, sebelum memilih lima nama sebagai pimpinan KPK yang baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menyayangkan kinerja Pansel yang tidak tuntas dalam menyeleksi sepuluh figur capim KPK. Sebab, katanya, sejumlah nama figur yang lolos seleksi akhir tercatat memiliki rekam jejak kurang baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Padahal sebenarnya saya berharap sepuluh nama yang terpilih sudah klir rekam jejaknya, sehingga siapapun yang dipilih DPR, (kita) tidak perlu waswas," ujar Yudi ketika dihubungi, Selasa, 1 Oktober 2024.

Karena itu, dia berharap DPR periode baru ini memiliki semangat terhadap pemberantasan korupsi. Ia mengatakan, DPR perlu memerhatikan beberapa hal dalam memilih lima nama capim KPK itu

DPR, ucap Yudi, tak boleh memilih figur yang memiliki rekam jejak bermasalah. Selain itu, dia berharap dalam pemilihan lima nama pimpinan KPK ini tidak ada calon titipan.

Ia juga menilai, DPR perlu memerhatikan komposisi pimpinan KPK periode 2024-2029. Menurut dia, komposisi pimpinan ini harus proporsional dan mewakili elemen masyarakat.

"Mulai dari latar belakang penegak hukum, akademisi atau profesional, lembaga negara, pemerintah, hingga keterwakilan perempuan," katanya.

Adapun berdasarkan catatan Tempo, lima dari sepuluh nama capim KPK yang lolos seleksi akhir itu berasal dari unsur penegak hukum. Mereka di antaranya ialah Djoko Poerwanto, Setyo Budiyanto, Fitroh Rohcahyanto, Johanis Tanak, dan Ibnu Basuki Widodo.

Capim KPK lainnya adalah Agus Djoko Pramono, mantan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2018-2023; Ahmad Alamsyah Saragih, mantan Anggota Ombudsman Republik Indonesia dan Ketua Komisi Informasi Pusat; Ida Budhiati, akademikus yang menjabat anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP. 

Selanjutnya, Michael Rolandi Cesnanta Brata, aparatur sipil negara yang bertugas sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Jakarta; serta Poengky Indarti, akademikus dan aktivis yang menjabat Komisioner Kepolisian Nasional atau Kompolnas.

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus