Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kisah nyata tentang pasien polio di era 1950-an diceritakan dalam film Breathe. Adalah Robin Cavendish, 28 tahun, terkena polio di Kenya pada 1958. Badannya lumpuh dari leher ke bawah hingga napasnya dibantu alat pemompa udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Robin Cavendish hanya bisa terbaring di rumah sakit. Dia pun depresi dan ingin mati. Diana berjuang agar suaminya tetap hidup dan tinggal bersama di Inggris hingga melihat anak lelakinya, Jonathan tumbuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film Breathe mengadopsi kisah nyata dari orang tua produser film ini, Jonathan Cavendish. Nama dan kondisi film tersebut sesuai dengan apa yang dialami oleh Jonathan.
Robin Cavendish dan Diana memilih keluar dari rumah sakit dan berhasil melawan prediksi waktu kematiannya. Film ini menunjukkan perjuangan hidup yang didukung kursi berpompa udara, keluarga, teman, termasuk orang asing.
Salah satu adegan di Film Breathe. Foto: The Sun
Setelah berusaha mengeluarkan paksa suaminya dari rumah sakit, Diana menjadi perawat dadakan di rumah. Dia harus memastikan mesin pompa udara bekerja otomatis dari sambungan listrik. Jika setrum padam, tangannya harus memompa mesin agar Robin tetap hidup.
Semua teknik itu dia pelajari dari bagaimana perawat memperlakukan suaminya di rumah sakit. Diana tak gentar menangani semburan darah dari lubang pipa udara di leher Robin. Peran Diana yang sangat besar itu mengundang simpati saudara, teman, juga dokter rumah sakit.
Simpati tersebut berbuah sebuah kursi roda yang dilengkapi mesin pompa udara. Hasilnya, Robin bisa berjalan-jalan ke teras, sekitar rumah, hingga melancong ke Spanyol pada 1971.
Salah satu adegan di Film Breathe.
Dengan mobil yang dirombak khusus, mereka masuk kargo pesawat dan berbagi ruangan dengan kuda. Pengalaman berpelesir itu kian seru ketika mesin pompa udara Robin meledak di tengah perjalanan. Malapetaka itu malah menciptakan kebersamaan baru yang dirayakan dengan pesta.
Film Breathe dibintangi oleh Andrew Garfield, Claire Foy, Tom Holander, Hugh Bonneville, anak tokoh utama yaitu Jonathan Cavendish. Dia mendedikasikan film ini buat orang tuanya. Mereka telah berupaya mengubah pandangan kalangan dokter soal pasien polio yang harus hidup ‘terpenjara’ di rumah sakit.
Kursi khusus rancangan mereka pun bisa digunakan banyak disabiltas lain di penjuru dunia. Alih-alih kisah drama yang menyedihkan, mereka menciptakan sejarah perjuangan lain yang luar biasa.