Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Gebrakan Itu Disambut

Sejak jenderal M. Jusuf diangkat jadi menhankam/pangab. Gebrakan-gebrakan yang dilakukan disambut gembira oleh para prajurit. (nas)

12 Agustus 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PULUHAN ribu kilometer telah dijelajahinya sejak Jenderal Jusuf diangkat jadi Menhankam/Pangab akhir Maret lalu. Kesejahteraan prajurit rendahan menjadi perhatian utamanya Beberapa asrama prajurit yang umumnya bobrok diperintahkannya untuk segera dibongkar. Dinaikkan uang lauk pauk prajurit sejak Juli dari Rp265 menjadi Rp375. Juga diadakan "makanan ekstra" berupa susu atau kacang hijau seharga Rp90 tiap pagi. Bahwa banyak prajurit yang tidak sepenuhnya menerima haknya agaknya disadari Jusuf. "Sebelum 5 Oktober tiap anggota ABRI akan dilengkapi dengan buku saku dengan data-data pemegangnya," kata Jusuf di Pontianak pekan lalu. Buku ini berisi nama, jabatan, nomer pokok, gaji, perlengkapan yang diterima dan hak-hak pemegangnya. Ada juga lembaran pengaduan yang bisa dikirim pemegangnya apabila haknya tidak sepenuhnya diterima. Ke mana pengaduan dikirim? "Bisa dikirim ke pada saya atau Inspektur Jenderal", kata Jusuf. Masalahnya, apakah Irjen Hankam sudah siap untuk menerima dan mengolah pengaduan-pengaduan yang mungkin sekali akan banyak jumlahnya? "Kita setiap waktu sudah siap," kata Marsdya Soebambang, Irjen Hankam pekan lalu. Sekarangpun, Irjen Hankam sudah sering menerima surat pengaduan dari prajurit di seluruh Indonesia mengenai hak-hak mereka yang tidak diterima sepenuhnya. Surat yang memakai nama dan alamat yang jelas, diselesaikan menurut hukum yang berlaku. Jusuf sendiri dengan tegas berjanji akan menindak anggota ABRI yang melakukan pelanggaran atau penyelewengan. "Sejak 1945 kita sudah terlalu banyak memberi nasehat dan pengampunan. Kalau ini dibiarkan terus, nanti seperti rayap, tidak tahu nanti ABRI ini jadi apa atau RI ini nanti jadi apa?" Agaknya Jusuf ingin memulai suatu awal yang baru dalam masa jabatannya. "Saya tidak membicarakan masa yang -- lalu sewaktu saya belum Menhankam/Pangab. Tapi sejak sekarang saya tidak mau lihat lagi dan membiarkan anggota ABRI melanggar peraturan dan undang-undang," ia menegaskan berulang kali. Banyak yang menyambut gebrakan Jusuf ini dengan gembira. "Tindakan ini yang sudah lama kami tunggu", kata seorang perwira menengah di Ujungpandang pekan lalu. Dari kalangan prajurit sendiri, sambutan yang meriah atau sorakan "Hidup pak Jusuf" setiap kali ia memerintahkan membongkar asrama yang bobrok atau memperbaiki fasilitas yang ada mencerminkan sikap mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus