Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Instagram NU Unggah Suasana Mendung Mekkah saat Mbah Moen Wafat

Akun Instagram NU mengunggah suasana Mekkah yang mendung saat Mbah Moen Wafat.

6 Agustus 2019 | 21.22 WIB

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Mustofa Bisri atau Gus Mus mengunggah fotonya bersama Maimun Zubair. Dalam unggahannya Gus Mus sempat bercerita jika Mbah Moen bersikeras berangkat haji meski sempat dilarang putra-putrinya. Instagram/@S.kakung
Perbesar
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Mustofa Bisri atau Gus Mus mengunggah fotonya bersama Maimun Zubair. Dalam unggahannya Gus Mus sempat bercerita jika Mbah Moen bersikeras berangkat haji meski sempat dilarang putra-putrinya. Instagram/@S.kakung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Akun Instagram Nahdlatul Ulama mengunggah video yang disebut-sebut sebagai suasana Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, ketika K.H. Maimun Zubair atau Mbah Moen meninggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Keterangan dalam unggahan itu tertulis sumber video berasal dari Dr. Adam Moelyono RSA UGM mengenai suasana di kota suci Mekkah Al Mukarromah pada hari wafatnya Kiai Maimun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya di Masjidil Haram. Insyaallah kita berniat untuk solat zuhur dan mensalatkan almarhum Ustad Maimun Zubair. Di sini tidak panas sama sekali. Biasanya saya kepanasan, suhunya 30-40 derajat celcius. Sekarang ini enggak panas seperti ada kabut, sehingga sejuk sekali. Itu mataharinya," ucap pria dalam video itu.

Ketua PBNU Robikin Emhas mengaku belum mengetahui apa yang terjadi di Mekkah. Namun, dalam pemahaman spiritual, wafatnya ulama atau kekasih Tuhan akan membawa suasana duka kepada alam. "Kita tidak bisa memastikan apakah cuaca yang seperti itu merupakan pertanda dukanya alam atas wafatnya Mbah Maimoen. Tapi boleh jadi memang itu isyarat," kata Robikin kepada Tempo, Selasa, 6 Agustus 2019.

Menurut Robikin, alam tidak hanya berduka atas wafatnya ulama-ulama atau kekasih-kekasih Tuhan, tapi juga mendoakan arwah ulama yang dipanggil oleh Allah. Apalagi, kata Robikin, Maimun merupakan sosok kiai yang sangat alim dan baik di bidang aqidah, fiqih, dan muamalah.

Menurut dia, Mbah Moen juga termasuk ulama yang tidak henti-hentinya meneguhkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan dalam satu tarikan nafas sekaligus. "Beliau lah yang termasuk mempopulerkan mars NU yang pokoknya menggelorakan semangat juang dan rasa nasionalisme," katanya.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus