Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Akun Instagram Nahdlatul Ulama mengunggah video yang disebut-sebut sebagai suasana Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, ketika K.H. Maimun Zubair atau Mbah Moen meninggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keterangan dalam unggahan itu tertulis sumber video berasal dari Dr. Adam Moelyono RSA UGM mengenai suasana di kota suci Mekkah Al Mukarromah pada hari wafatnya Kiai Maimun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya di Masjidil Haram. Insyaallah kita berniat untuk solat zuhur dan mensalatkan almarhum Ustad Maimun Zubair. Di sini tidak panas sama sekali. Biasanya saya kepanasan, suhunya 30-40 derajat celcius. Sekarang ini enggak panas seperti ada kabut, sehingga sejuk sekali. Itu mataharinya," ucap pria dalam video itu.
Ketua PBNU Robikin Emhas mengaku belum mengetahui apa yang terjadi di Mekkah. Namun, dalam pemahaman spiritual, wafatnya ulama atau kekasih Tuhan akan membawa suasana duka kepada alam. "Kita tidak bisa memastikan apakah cuaca yang seperti itu merupakan pertanda dukanya alam atas wafatnya Mbah Maimoen. Tapi boleh jadi memang itu isyarat," kata Robikin kepada Tempo, Selasa, 6 Agustus 2019.
Menurut Robikin, alam tidak hanya berduka atas wafatnya ulama-ulama atau kekasih-kekasih Tuhan, tapi juga mendoakan arwah ulama yang dipanggil oleh Allah. Apalagi, kata Robikin, Maimun merupakan sosok kiai yang sangat alim dan baik di bidang aqidah, fiqih, dan muamalah.
Menurut dia, Mbah Moen juga termasuk ulama yang tidak henti-hentinya meneguhkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan dalam satu tarikan nafas sekaligus. "Beliau lah yang termasuk mempopulerkan mars NU yang pokoknya menggelorakan semangat juang dan rasa nasionalisme," katanya.