Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Jokowi Bicara Soal Beda Islam di Indonesia dan Timur Tengah  

Jokowi mengklaim selalu menyampaikan kelebihan Islam Indonesia dalam setiap sambutannya di forum-forum internasional.

14 Juni 2015 | 17.54 WIB

Presiden Joko Widodo, memberikan penjelasan mengenai peluang investasi di Indonesia untuk para pengusaha Cina dalam acara Indonesia-Cina Economic Cooperation Forum di Beijing, 27 Maret 2015. Presentasi Jokowi dibuka dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Ind
Perbesar
Presiden Joko Widodo, memberikan penjelasan mengenai peluang investasi di Indonesia untuk para pengusaha Cina dalam acara Indonesia-Cina Economic Cooperation Forum di Beijing, 27 Maret 2015. Presentasi Jokowi dibuka dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Ind

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan salah satu penyebab minimnya konflik antar-umat agama di Indonesia yakni sikap toleran masyarakat Tanah Air. Sebagai pemeluk agama mayoritas, kata Jokowi, muslim di Indonesia menganut paham "Islam Nusantara". 

Islam Nusantara, menurut Jokowi, adalah ajaran Islam yang penuh sopan santun dan toleransi. "Hampir semua perwakilan negara sahabat selalu bertanya kepada saya, kok bisa penduduk banyak dan beda agama tapi bisa rukun," ‎kata Jokowi saat membuka acara ‎Istigasah dan Musyawarah Nasional Alim Ulama‎ Nahdlatul Ulama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad, 14 Juni 2015. ‎

Para perwakilan negara tetangga, menurut dia, juga kerap heran melihat orang Indonesia murah senyum. Menurut Jokowi, kebiasaan orang Indonesia itu ada karena pengaruh agama yang kuat. "Saya jawab saja, kalau di Indonesia, senyum itu dianggap ibadah dan ada pahalanya."

Hal ini berbeda dengan Islam di negara-negara Timur Tengah. Walaupun didominasi kaum muslim, negara-negara di daerah itu kerap dilanda konflik. 

Jokowi berujar, sejak terbentuk, Indonesia selalu mempertimbangkan nilai-nilai keislaman. Para ulama Nahdlatul Ulama, dia melanjutkan, juga dinilai sangat berperan dalam memberi corak rumusan akhir Pancasila. ‎‎

Tak hanya itu, di berbagai pesantren dan masjid, bendera Merah Putih sudah dikibarkan jauh-jauh hari sebelum proklamasi kemerdekaan. "Islam Indonesia, bukan Islam di Indonesia. Ini adalah sumbangan otentik yang nyata dari para ulama,"‎‎ tuturnya.

Jokowi mengklaim selalu menyampaikan kelebihan Islam Indonesia dalam setiap sambutannya di forum-forum internasional. Apalagi, menurut dia, ‎Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia. "Kondisi yang damai serta memiliki jumlah muslim terbesar di dunia akan menjadi kekuatan Indonesia," ujarnya.

FAIZ NASHRILLAH‎

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MC Nieke Indrietta Baiduri

MC Nieke Indrietta Baiduri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus