Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Jokowi Jawab Kemungkinan Capres Pilihannya Sama dengan Megawati

Presiden Jokowi menjawab kemungkinan calon presiden atau capres 2024 pilihannya bakal sama dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

7 November 2022 | 18.15 WIB

Presiden Jokowi saat menganugerahkan gelar pahlawan nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 7 November 2022. Tokoh keempat, K.H. Ahmad Sanusi yang berasal dari Jawa Barat, ia adalah tokoh pendidikan yang juga terjun di politik, namanya mulai dikenal saat membela nama baik Sarekat Islam (SI) pada tahun 1913, ia juga masuk dalam salah satu anggota BPUPKI dengan berkontribusi memasuki konsep imamat (Demokrasi). TEMPO/Subekti
Perbesar
Presiden Jokowi saat menganugerahkan gelar pahlawan nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 7 November 2022. Tokoh keempat, K.H. Ahmad Sanusi yang berasal dari Jawa Barat, ia adalah tokoh pendidikan yang juga terjun di politik, namanya mulai dikenal saat membela nama baik Sarekat Islam (SI) pada tahun 1913, ia juga masuk dalam salah satu anggota BPUPKI dengan berkontribusi memasuki konsep imamat (Demokrasi). TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab kemungkinan calon presiden atau capres 2024 pilihannya bakal sama dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurut Jokowi, hak pemilihan capres bukan dalam wewenangnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya ulangi bahwa namanya capres, cawapres, itu disiapkan oleh partai atau gabungan partai, nanti yang milih rakyat bukan saya," kata Jokowi dalam Perayaan HUT ke-8 Partai Perindo di JCH, Jakarta Pusat, Senin, 7 November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atas dasar hal itu, Jokowi kerap mewanti-wanti agar para ketua umum partai politik berhati-hati dalam menentukan capresnya. Sebab menurut Jokowi, seorang presiden nantinya bakal menahkodai 270 juta rakyat Indonesia sehingga partai tak boleh sembrono. 

Wejangan agar partai berhati-hati dalam memilih capres, juga Jokowi sampaikan kepada Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. 

"Milih capresnya hati-hati, milih cawapresnya hati-hati, tetapi kalau bisa jangan terlambat deklarasi juga. Biasanya Pak Hary ini kalau dengan saya sering bisik-bisik, 'Pak capresnya Perindo milih ini gimana menurut bapak?' saya sampaikan terserah Perindo," kata Jokowi. 

Sebelum di Partai Perindo, Jokowi juga pernah mengeluarkan wanti-wanti serupa saat menghadiri acara Partai Golkar. Jokowi menyebut Golkar adalah partai yang sudah matang, punya pengalaman malang melintang, dan banyak makan asam garam dalam perpolitikan Indonesia selama 58 tahun sehingga akan bertindak dengan hati-hati dalam menentukan capres. 

"Saya yakin, saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024," kata Jokowi. 

Terakhir, imbauan agar partai politik segera mengumumkan capres juga dilakukan saat Jokowi menghadiri acara PDIP. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.

"Persoalan capres dan cawapres itu nanti tiba momentumnya. Dan Pak Jokowi pun berpesan jangan lama-lama, maksudnya jangan mendekati Oktober (2023)," ujar Hasto.

 

M JULNIS FIRMANSYAH 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus