Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan pemerintah akan menambah stok beras sebanyak satu juta ton untuk mengatasi harga komoditas tersebut yang juga masih tinggi. Saat ini, Jokowi menyatakan pemerintah sudah memiliki stok beras sebanyak 1,6 juta ton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain penambahan satu juta ton stok beras itu, Jokowi menyatakan 400 ribu ton dalam tahapan impor dari beberapa negara, termasuk dari Kamboja.
“Sehingga kita gak khawatir kekeringan karena ada stok,” kata Jokowi saat ditemui usai meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa, 19 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam peninjauan tersebut, Jokowi menyebut harga kebutuhan pokok lainnya relatif baik. Misalnya, dia menyebut harga bawang merah dan bawang putih yang relatif turun. Meskipun demikian, presiden menyatakan harga beras masih belum stabil.
Presiden menyatakan tingginya harga beras ini karena kekeringan di sejumlah wilayah karena dampak El Nino. Selain itu, Jokowi menyatakan saat ini sejumlah negara juga telah menghentikan impor beras.
Harga beras terus naik
Harga beras di pasaran memang terus naik dalam beberapa bulan terakhir. Berdasarkan laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dari Bank Indonesia, harga beras medium tertinggi per 17 September 2023 tercatat di Kalimantan Tengah sebesar Rp 18.150 per kilogram.
Laman Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan juga mencatat kenaikan harga beras di Tanah Air. Tercatat harga rata-rata beras secara nasional mencapai Rp 13 ribu per kilogram. Angka ini naik 0,78 persen dibandingkan sehari yang lalu. Sementara harga rata-rata beras premium secara nasional mencapai Rp 14.700 per kilogram.
Indonesia saat ini tengah menjajaki peluang untuk mengimpor beras dari India hingga Cina. Jokowi menyinggung rencana ini saat mengunjungi gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor pada Senin, 11 September 2023.
Sejumlah negara hentikan ekspor beras
Menurut presiden, ia telah berbicara dengan sejumlah kepala negara dan pemerintahan seperti Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Cina Li Qiang, untuk kemungkinan impor beras lagi.
Namun, Jokowi mengaku kesulitan mencari negara untuk mengimpor beras karena sejumlah negara yang membatasi ekspor pangan, termasuk India, baru menghentikan pengiriman komoditas tersebut.
“(Negara-negara) ingin menyelamatkan rakyatnya, memberi makan rakyatnya sendiri-sendiri,” kata Jokowi pada Jumat, 15 September 2023, dalam pidatonya di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB.
DANIEL A. FAJRI| RIANI SANUSI PUTRI