Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Probolinggo belakangan menjadi sorotan nasional, karena ulah koruptif Bupati Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin, anggota DPR RI yang juga mantan bupati sebelumnya kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK, 30 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bagi yang belum tahu, di manakah Probolinggo itu? Jangan salah dengan Purbalingga di Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Probolinggo merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur. Bila dilihat dari kondisi geografisnya, Kabupaten Probolinggo terletak di lereng pegunungan yang membujur dari Barat ke Timur, yaitu Gunung Semeru, Argopuro, Lamongan dan Tengger. Dikutip dari probolinggokab.go.id, Kabupaten Probolinggo sendiri berada pada posisi 112°50’ – 113°30’ Bujur Timur (BT) dan 7°40’ – 8°10’ Lintang Selatan (LS), dengan luas wilayah sekitar 169.616,65 Ha atau +/- 1.696,17 km².
Di Probolinggo, biasanya musim kemarau berkisar pada April hingga Oktober dengan rata-rata curah hujan + 29,5 mm per hari hujan, sedangkan musim penghujan dari Oktober hingga April dengan rata-rata curah hujan + 229 mm per hari hujan. Sementara itu curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada Desember sampai Maret dengan rata-rata curah hujan + 360 mm per hari hujan.
Di antara dua musim tersebut terdapat musim pancaroba yang biasanya ditandai dengan tiupan angin kering yang cukup kencang yang behembus dari arah Tenggara ke Barat Laut dan sering disebut dengan istilah "Angin Gending".
Adapun pembagian wilayah administratif Kabupaten Probolinggo secara yuridis formal dibentuk di dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, yang terdiri dari 24 wilayah Kecamatan, 325 Desa dan 5 Kelurahan, 1.642 Rukun Warga (RW) dan 5.864 Rukun Tetangga (RT).
Secara topografi pun, Kabupaten Probolinggo mempunyai ciri fisik yang menggambarkan kondisi geografis, seperti yang terlihat pada sisi bagian utara kabupaten yang terdiri dari dataran rendah, pada bagian tengah yang terdiri dari lereng-lereng gunung, dan pada bagian selatan yang terdiri dari dataran tinggi dengan tingkat kesuburan dan pola penggunaan tanah yang berbeda-beda.
Melansir dari jatim.bpk.go.di, ada pula bentuk permukaan daratan di Kabupaten Probolinggo diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0-100 M diatas permukaan air laut, daerah ini membentang di sepanjang pantai utara mulai dari Barat ke arah Timur kemudian membujur ke Selatan.
Daerah perbukitan dengan ketinggian 100-1.000 M diatas permukaan air laut, daerah ini terletak di wilayah bagian Tengah sepanjang kaki Gunung Semeru dan Pegunungan Tengger serta pada bagian Utara sisi bagian Timur sekitar Gunung Lamongan.
Daerah pegunungan dengan ketinggian diatas 1.000 M dari permukaan air laut, daerah ini terletak di sebelah barat daya yaitu sekitar Pegunungan Tengger dan disebelah Tenggara yaitu di sekitar Pegunungan Argopuro. Untuk wilayah pegunungan ini sendiri terdiri dari Gunung Widodaren, Gilap, Gambir, Bromo, Jombang, Cemoro Lawang, Malang, Batujajar dan Argopuro. Daftar gunung-gunung tersebut menjadi potensi di Kabupaten Probolinggo yang bisa dimnafaatkan untuk dijadikan tempat wisata.
Jumlah sungai yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo antara lain Sungai Pendil, Gending, Banyubiru, Ronggojalu, Kedunggaleng, Pekalen, Pancarglagas, Krasak, Kertosuko, Rondoningo, dan Patalan. Sungai terpanjang adalah Rondoningo dengan panjang 95,2 Km, sedangkan sungai terpendek adalah Sungai Bujel dengan panjang hanya 2 Km saja. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Probolinggo tersebut sangat dipengaruhi oleh iklim yang berlangsung tiap tahunnya .
PRIMANDA ANDI AKBAR